Laporkan Masalah

Tindak Tutur Asertif dalam Serial Film 'Umar Episode VIII: Analisis Pragmatik

Annisa Yumna, Siti Aminah, S.S., M.A.

2025 | Skripsi | SASTRA ARAB

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur asertif dan fungsi kebahasaan dalam serial film ‘Umar Episode VIII. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur Austin dan John Searle kemudian teori kebahasaan menurut Roman Jakobson. Penelitian ini memiliki tiga tahap metode penelitian, yaitu tahap penjaringan data menggunakan metode simak bebas libat cakap kemudian menggunakan teknik lanjutan yang berupa teknik catat, tahap analisis data menggunakan metode padan pragmatis, dan tahap penyajian hasil analisis data disampaikan dengan kata-kata yang dapat langsung dipahami. Hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat sebanyak 34 tuturan asertif. 14 tuturan bentuk menyatakan, 6 tuturan bentuk mengusulkan, 6 tuturan bentuk memberitahu, 4 tuturan bentuk mengakui, 3 tuturan bentuk menyimpulkan, dan 1 tuturan bentuk membanggakan. Adapun fungsi kebahasaan yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 19 tuturan dengan fungsi emotif, 10 tuturan dengan fungsi konatif, 5 tuturan dengan fungsi refrensial. Terdapat dua tokoh yang memiliki dua tuturan terbanyak, yaitu ‘Umar bin Khattab dengan jumlah sepuluh tuturan dan menggunakan bentuk tuturan terbanyak yaitu menyatakan. Selain ‘Umar tokoh dengan tuturan terbanyak, yaitu Utbah bin Abi Rabi’ah dengan jumlah tujuh tuturan dan menggunakan bentuk tuturan terbanyak mengusulkan. Selain bentuk tindak tutur dan fungsi bahasa, ditemukan beberapa gaya bahasa seperti qasam (Sumpah) untuk menekankan dan kesungguhan, attikrar (pengulangan) untuk menegaskan maksud ucapan.

This study aims to describe the forms of assertive speech acts and linguistic functions in the film series Umar Episode VIII. The theory used in this study is the theory of speech acts of Austin and John Searle then the theory of language according to Roman Jakobson. This study employs a three-stage methodology: the data collection stage using the free listening method with conversational involvement, followed by advanced techniques followed by note-taking data analysis stage using the pragmatic matching method, and the presentation of data analysis results conveyed in straightforward language that can be easily understood upon reading (in a clear and comprehensible narrative format). The results of this research reveal a total of 34 assertive utterances: 14 utterances in the form of statements, 6 in the form of proposals, 6 in the form of inform, 4 in the form of acknowledge, 3 in the form of conclusions, and 1 in the form of boasting. Additionally, the linguistic functions identified contained in this research include 19 utterances with an emotive function, 10 with a conative function, and 5 with a referential function. There are two characters with the most utterances: 'Umar bin Khattab, with a total of ten utterances, using the most common form of utterance, which is stating. In addition to 'Umar, the character with the most utterances is Utbah bin Abi Rabi’ah, also with seven utterances, using the most common form of utterance, which is proposing. Besides speech acts and language functions, various language styles are found, such as qasam (oath) to emphasize sincerity and attikrar (repetition) to reinforce the meaning of the statement
Keyword: pragmatic, film, speech act, linguistic function

Kata Kunci : Kata Kunci: pragmatik, film, tindak tutur, fungsi kebahasaan.

  1. S1-2025-480140-abstract.pdf  
  2. S1-2025-480140-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-480140-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-480140-title.pdf