Laporkan Masalah

Pelayanan penyediaan air bersih dengan bak penampungan air hujan (hasil program inpres pada Pelita IV) di kecamatan Dlingo kabupaten Dati II Bantul

Wibowo Lisbinarto, Drs. Soekadri, M.S.; Drs. Djarot Sadharto W., M.Sc.

1992 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Sa1ah satu upaya urituk mengatasi kerawanan air bersih di wilayah Kecamatan Dlingo adalah dengan membangun bak Penampungan Air Hujan (PAH). Masalah yang perlu dikaji be•kaitan sarana ini adalah seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh PAH dalam pelayanan penyediaan air bersih, serta bagaimanakah kaitannya dengan kesehatan, dan partisipasi masyarakat pemakainya dalam memelihara sarana PAH Penelitian mengenai pelayanan penyediaan air bersih ini, bertujuan untuk: ( 1) memperoleh gambaran 3_imum mengenai karakteristik Program Inpres bantuan bak Penampungan Air Hujan (PAH) pada Pelita IV di Kecamatan Dlingo Kabupaten Dati II Bantul, (2) untuk mempelajari sejauh mana keberadaan bak PAH dapat memberi pelayanan penyediaan air bersih, dan (3) untuk mempelajari beberapa faktor sosial ekonomi serta faktor fisik jarak yang berpengaruh terhadap aspek penggunaan air keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Lokasi penelitiannya berada di wilayah Kecamatan Dlingo dengan tiga desa sampel yaitu Desa Dlingo, Jatimulyo, dan Desa Temuwuh. Responden yang dipilih adalah 40 pemilik PAH Inpres (yang ketempatan) yang diambil secara sensus dan 40 pemakai PAH Inpres lainnya yang dipilih secara purposive sampling. Data primer dihimpun dari para responden melalui kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa kantor pemerintah dan instansi seperti Dinas Kesehatari, Puskesmas, kecamatan, dan kantor Kepala Desa. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi dan regresi berganda. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: (1) keberadaan bantuan bak PAH Inpres M'm15rikan manfaat yang cukup besar dalam pelayanan penyediaan air bersih di daerah penelitian, (2) sebagian besar (80 persen lebih), air PAH digunakan untuk mandi, cuoi dan minuman ternak, (3) air PAH mampu menyumbang air dari seluruh penggunaan air keluarga mencapai 45 persen bahkan lebih, (4) pemenuhan kebutuhan air bagi penduduk di wilayah Kecamatan Dlingo dapat dikatakan telah memadai, (5) faktor kerja sama dalam upaya pemeliharaan sarana PAH belum tampak te•wujud dengan baik, (6) jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan kepala keIuarga, dan jarak ke sumber air non PAH secara bersama-sama mempengaruhi jumlah penggunaan air keluarga sebesar 14,63 persen, dan variabel jumlah anggota keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh, (7) ada faktor-faktor lain (variabel) yang tidak diselidiki dalam penelitian ini yang secara bersama-sama memberi pengaruh sebesar 85,37 persen terhadap jumlah penggunaan air keluarga. Faktor-faktor yang tidak diselidiki tersebut diduga adalah meljputi: buclaya, karakteristik persediaan air di, daerah, serta iklim dari keadaan daerah.

-

Kata Kunci : Persediaan Air Bersih, Penampungan air hujan,Dlingo,Bantul,DIY

  1. S1-1992-2634-Wibowo_Lisbinarto_abstract.pdf  
  2. S1-1992-2634-Wibowo_Lisbinarto_bibliography.pdf  
  3. S1-1992-2634-Wibowo_Lisbinarto_tableofcontent.pdf  
  4. S1-1992-2634-Wibowo_Lisbinarto_title.pdf