Hubungan Karakteristik Sosiodemografi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Swamedikasi Penyakit Maag Pada Mahasiswa Kesehatan di Yogyakarta
Aurora Early Meyrantika, Dr. apt. Niken Nur Widyakusuma, M.Sc. ; Prof. Dr. apt. Susi Ari Kristina, M.Kes.
2025 | Skripsi | FARMASI
Swamedikasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk mengatasi gejala penyakit ringan. Maag merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa. Swamedikasi maag akan memberikan keuntungan jika dilakukan secara tepat. Namun, jika tidak rasional dapat menimbulkan kesalahan pengobatan. Maka, diperlukan pengetahuan dan sikap yang baik dalam melakukan swamedikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan dan sikap swamedikasi penyakit maag pada mahasiswa kesehatan di wilayah Yogyakarta.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dengan target mahasiswa kesehatan di wilayah Yogyakarta. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan secara daring melalui google form pada bulan November 2024. Data yang diperoleh kemudian dianalisis deskriptif dan analisis statistik dengan Chi-Square untuk melihat hubungan antar variabel dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 120 responden yang mengisi kuesioner mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik (55%) dan sikap positif (58,3%) terhadap swamedikasi penyakit maag. Hanya sekitar 75% mahasiswa kesehatan yang mengetahui efek samping obat maag. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan karakteristik sosiodemografi yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan adalah usia (p-value=0,004) dan tahun angkatan (p-value=0,014). Karakteristik sosiodemografi berupa usia berhubungan signifikan terhadap sikap swamedikasi penyakit maag (p-value=0,038). Selain itu, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap swamedikasi penyakit maag (p-value=0,000). Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terkait dengan penyebaran kuesioner lebih merata lagi serta bagi institusi pendidikan agar memberikan pengetahuan terkait efek samping obat bagi mahasiswa kesehatan.
Self-medication is an effort made by a person to overcome the symptoms of mild illness. Gastritis is a disease that often occurs among students. Self-medication of gastritis will provide benefits if done correctly. However, if it is irrational it can lead to medication errors. So, good knowledge and attitudes are needed in carrying out self-medication. This study aims to determine the relationship between sociodemographic characteristics and the level of knowledge and attitude towards self-medication for gastritis among health students in the Yogyakarta area.
The method used in this research is descriptive quantitative with a cross sectional approach. The sampling technique was carried out by accidental sampling, targeting students active in the health cluster in the Yogyakarta area. The instrument used was a questionnaire distributed online via google form in November 2024. The data obtained was then analyzed descriptively and statistically with Chi-Square to see the relationship between variables with a confidence level of 95%.
The research results showed that the majority of the 120 respondents who filled out the questionnaire had a good level of knowledge (55%) and a positive attitude (58.3%) towards self-medication for gastritis disease. Only around 75% of health students know the side effects of gastritis medication. Based on the results of the Chi-Square test, it shows that the sociodemographic characteristics that are related to the level of knowledge are age (p-value=0.004) and year of study (p-value=0.014). Sociodemographic characteristics in the form of age are significantly related to attitudes toward self-medication for gastritis disease (p-value=0.038). Apart from that, there is a relationship between the level of knowledge and the attitude towards self-medication for gastritis disease (p-value=0.000). Therefore, an evaluation is needed regarding the distribution of more even questionnaires and for educational institutions to provide knowledge regarding the side effects of drugs for health student.
Kata Kunci : Swamedikasi, Maag, Tingkat Pengetahuan, Sikap