PERANCANGAN FASILITAS EKSPERIMEN BERBASIS IMMERSION COOLING DUA FASA UNTUK PENDINGINAN BATERAI DENGAN FLUIDA KERJA SF33
IVAN ARDIANSYAH, Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM
2025 | Skripsi | TEKNIK MESIN
Kemajuan teknologi terutama pada
bidang electric vehicle (EV) menjadi salah satu yang sangat berkembang
dalam era modern ini. Perkembangan penggunaan electric vehicle
dipengaruhi oleh menipisnya ketersediaan bahan bakar fosil dan semakin maraknya
pencemaran lingkungan. Salah satu pilihan yaitu menggunakan baterai lithium-ion
(Li-ion) karena memiliki efisiensi yang tinggi dan umur pakai yang panjang.
Namun, kinerja baterai ini dipengaruhi oleh temperatur yang bekerja pada
baterai tersebut. Pada baterai lithium-ion idealnya bekerja pada kisaran
temperatur 25°C – 40°C. Apabila baterai bekerja di
atas suhu optimalnya, maka dapat mengurangi kapasitas dan kinerja baterai
secara drastis. Oleh karena itu, dalam pengoperasiannya baterai lithium-ion perlu dilengkapi sistem
manajemen termal baterai (BTMS) untuk menjaga temperatur baterai pada kisaran
15°C – 35°C. Dengan adanya sistem manajemen
termal baterai, dapat dipastikan bahwa baterai dapat bekerja pada rentang
temperatur yang aman dan dapat meningkatkan kinerja baterai serta dapat
memperpanjang masa umur baterai.
Penelitian
ini diawali dengan studi literatur terhadap immersion cooling dan
berbagai fasilitas battery immersion cooling untuk sistem pendingin.
Penelitian ini menggunakan baterai dengan variasi C-Rate untuk mengkalkulasi
desain fasilitas eksperimen immersion cooling pada tahap awal. Tahapan
metodologi meliputi: (1) Tahapan Perancangan battery pack, (2) Tahapan
Perancangan Fluid Revervoir, (3) Tahapan Perhitungan Pompa, dan diakhiri
dengan (4) Tahapan Pembuatan Fasilitas Eksperimen Immersion Cooling.
Fasilitas
eksperimen yang dirancang mendapatkan output dimensi dari battery
pack sebesar 250 mm × 250 mm × 100 mm
dengan ketebalan 10 mm. Komponen instrumentasi digunakan untuk pengujian
eksperimen yaitu 2 buah thermocouple type-K dan 2 buah pressure gauge
yang diletakan pada inlet dan outlet battery pack, 2
buah flowmeter, dan 1 buah wattmeter. Pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa metode two phase immersion cooling memiliki potensi
dalam meningkatkan kinerja baterai.
Technological advancements, especially
in the field of electric vehicles (EV), have become one of the most rapidly
developing areas in the modern era. The growth in the use of electric vehicles
is influenced by the depletion of fossil fuel resources and the increasing
prevalence of environmental pollution. One alternative is the use of
lithium-ion (Li-ion) batteries, as they offer high efficiency and long service
life. However, the performance of these batteries is affected by the
temperature at which they operate. Ideally, lithium-ion batteries should
operate in a temperature range of 25°C – 40°C. If the batteries operate above their optimal temperature, it
can significantly reduce their capacity and performance. Therefore, in their
operation, lithium-ion batteries need to be equipped with a Battery Thermal
Management System (BTMS) to maintain the battery temperature in the range of
15°C – 35°C. With a
battery thermal management system, it can be ensured that the battery operates
within a safe temperature range, enhancing performance and extending battery
life.
This research begins with a literature
study on immersion cooling and various battery immersion cooling facilities for
cooling systems. This study uses a battery with C-Rate variation to calculate
the design of the immersion cooling experimental facility in the early stages.
The methodological stages include: (1) Battery pack Design Stage, (2) Fluid
Reservoir Design Stage, (3) Pump Calculation Stage, and ending with (4)
Immersion Cooling Experiment Facility Construction Stage.
The designed experimental facility
obtained a dimensional output from a battery pack of 250 mm × 250 mm × 100 mm
with a thickness of 10 mm. The instrumentation components were used for
experimental testing, namely 2 thermocouple type-K and 2 pressure gauges placed
on the inlet and outlet of the battery pack, 2 flowmeters, and 1 wattmeter. In
this study, it can be concluded that the two-phase immersion cooling method has
the potential to improve battery performance.
Kata Kunci : immersion cooling, heat transfer, two phase, SF33, thermal management, lithium-ion battery.