Konsep Eksistensi Perempuan Dalam Merawat Anak Komparasi Pemikiran SIMONE DE BEAUVOIR Dan JOHN PAUL II
cahaya simbolon, Dr. Septiana Dwiputri Maharani: Dr. Heri Santoso
2025 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat
Peran
perempuan dalam perawatan anak sangat dibutuhkan, terutama bagi anak balita
yang tak berdaya. Tingginya angka kekerasan terhadap anak menunjukkan bahwa
kebutuhan perawatan ini seringkali tidak terpenuhi. Tahun 2023 Databoks
mencatat 24.158 kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak. Alasan umum
disebabkan oleh kurang atau tiadanya perawatan yang memadai dari orangtuanya. Kurangnya perawatan dari orangtua disebabkan
oleh faktor ekonomi, tuntutan sosial budaya, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya
perawatan terhadap anak. Tujuan penelitian adalah menggali konsep eksistensi
perempuan dalam paradigma Simone de Beauvoir dan John Paul II.
Penelitian
ini merupakan kajian bidang Filsafat Manusia untuk menggali konsep eksistensi
manusia, khususnya tentang indentitas, martabat, kebebasan dan tanggungjawab
perempuan dalam merawat anak. Penelian menggunakan metode studi histori faktual
tokoh yang bersifat komparatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
bersifat studi kepustakaan dengan menggunakan sumber pustaka yang kredibel. Langkah
metodis yang ditempuh peneliti, meliputi: deskripsi untuk menjelaskan konsep
umum tentang identitas dan tanggung jawab manusia, komparasi untuk
membandingkan pemikiran kedua tokoh tentang peran perempuan dalam merawat anak,
dan interpretasi untuk menganalisa relevansi pemikiran tokoh dengan kasus
kekerasan terhadap anak saat ini. Terakhir, refleksi holistik untuk memberikan
pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang eksistensi perempuan dalam
perawatan anak.
Berdasarkan
hasil penelitian yang menggunakan pendekatan komparatif dapat disimpulkan sbb: Pertama,
konsep eksistensi perempuan dalam merawat anak menurut Simone de Beauvoir
merupakan sistem yang dibangun oleh budaya patriarki. Konsep eksistensi
perempuan dalam merawat anak dalam pemikiran John Paul II merupakan esensi
feminin serta panggilan keibuan. Kedua, secara filosofis terdapat persamaan
pemikiran tentang kesetaraan martabat antara laki-laki dan perempuan, serta perbedaan
moral tentang tanggungjawab perempuan terhadap perawatan anak. Ketiga, pengakuan atas peran perempuan di ranah publik
dan penggunaan metode perawatan anak yang kolaboratif tetap membutuhkan peran
perempuan dalam merawat anak sebagai upaya untuk mencegah tindak kekerasan
terhadap anak.
The role of
women in childcare is crucial, particularly for vulnerable toddlers. The high
incidence of child abuse indicates that this caregiving need is often unmet. In
2023, Databoks recorded 24,158 cases of child abuse. A common cause of such
cases is the lack of parental care. This insufficient care stems from economic
factors, socio-cultural pressures, and a lack of awareness about the importance
of childcare. This study explores the concept of women's existence within the
paradigms of Simone de Beauvoir and John Paul II. This
research belongs to the field of Human Philosophy and seeks to examine the
concept of human existence, particularly regarding women's identity, dignity,
freedom, and responsibility in childcare. The study employs a comparative
historical analysis of the two thinkers, using a qualitative approach and
library research based on credible sources. The methodological steps include
description, which explains general concepts of identity and human
responsibility. Comparison, to contrast the perspectives of the two thinkers on
the role of women in childcare. Interpretation, to analyze the relevance of
their thoughts to contemporary cases of child abuse. Holistic reflection
provides a comprehensive understanding of women’s existence in childcare. Based on the
study's results employing a comparative approach, the following conclusions can
be drawn: First, the concept of women’s existence in caregiving, according to
Simone de Beauvoir, is a system constructed by patriarchal culture. In
contrast, the idea of women’s existence in caregiving in John Paul II’s thought
is rooted in feminine essence and the maternal vocation. Second,
philosophically, there is a shared perspective on the equality of dignity
between men and women, but there are moral differences regarding women’s
responsibility in child caregiving. Third, the recognition of women’s roles in
the public sphere and the adoption of collaborative caregiving methods still
require women’s involvement in caregiving efforts to prevent child abuse.
Kata Kunci : Filsafat Manusia, Eksistensi, Perawatan anak, Yohanes Paulus II, Simone de Beauvoir/Philosophical Anthropology, Existence, Child Care, John Paul II, Simone de Beauvoir.