Rancang Bangun Sistem Blockchain Aplikasi MeetCoin Menggunakan Kerangka Kerja Hyperledger Fabric
LUTHFI IZZUDDIN HANIF, Teguh Bharata Adji, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D.; Ir. Noor Akhmad Setiawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM.
2025 | Skripsi | TEKNOLOGI INFORMASI
Blockchain
merupakan teknologi buku besar terdistribusi yang menggabungkan jaringan peer-to-peer
dan fungsi hash kriptografi untuk mencatat data transaksi dan
menyimpannya dalam blok-blok yang saling terhubung. Teknologi blockchain
mengalami perkembangan yang sangat cepat sejak diperkenalkan oleh Satoshi
Nakamoto pada tahun 2009. Teknologi blockchain yang awalnya ditujukan
untuk sektor keuangan, saat ini telah diadopsi oleh banyak sektor seperti
perbankan, kesehatan, dan pendidikan. Adopsi teknologi blockchain ke
banyak sektor juga didukung dengan munculnya berbagai macam kerangka kerja atau
platform blockchain yang dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan
bisnis. Salah satu aplikasi yang mengadopsi teknologi blockchain yaitu MeetCoin.
Namun, sistem blockchain dari aplikasi MeetCoin awal memiliki kesalahan pada
rancangan sistem dengan hanya adanya satu peer node yang menjaga buku
besar serta teknologi yang digunakan sudah memasuki fase deprecated
sehingga sistem memiliki kerentanan dari sisi keandalan dan keamanan serta
kinerja yang menurun akibat tidak adanya optimasi lebih lanjut. Oleh karena
itu, pada tugas akhir ini akan dirancang dan dibangun ulang sistem blockchain
MeetCoin dengan mempertimbangkan aspek keandalan, keamanan, dan kinerja sistem.
Selain itu, sistem blockchain yang dikembangkan akan dievaluasi
kinerjanya untuk mengidentifikasi kemampuan sistem dalam menangani beban kerja
yang diberikan. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan kerangka kerja
Hyperledger Fabric. Hyperledger Fabric dipilih karena memiliki arsitektur
modular yang memberikan fleksibilitas dalam kebutuhan pengembangan, kontrol
konkurensi dalam mengeksekusi transaksi sehingga meningkatkan kinerja, dan
mendukung penggunaan smart contract untuk mengatur logika bisnis dan
tata kelola jaringan. Pengujian kinerja sistem dilakukan menggunakan alat
Hyperledger Caliper. Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk melihat efek
perubahan jumlah worker, jumlah transaksi, dan laju transaksi terhadap success
rate, throughput, latency, dan resource consumption.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat menangani transaksi pada semua
skenario dengan tingkat keberhasilan mencapai 100%. Hasil pada skenario
perubahan jumlah worker dan transaksi tidak berdampak pada peningkatan throughput
secara signifikan, namun berdampak pada peningkatan penggunaan CPU dan memori.
Pada skenario perubahan laju transaksi, throughput dan penggunaan CPU
meningkat secara signifikan seiring bertambahnya laju transaksi.
Blockchain technology has experienced rapid development since it was introduced by Satoshi Nakamoto in 2009. Initially intended for the financial sector, many sectors have adopted blockchain technology, such as banking, healthcare, and education. The adoption of blockchain technology into many sectors is also supported by the emergence of various blockchain frameworks or platforms that can be customized for various business needs. One application that adopts blockchain technology is MeetCoin. However, the blockchain system of the initial MeetCoin application had an error in its design. Only one peer node maintained the ledger, and the technology used had entered the deprecated phase. Hence, the system had vulnerabilities regarding reliability, security, and decreased performance due to the lack of further optimization. Therefore, in this final project, the blockchain system of the MeetCoin application will be designed and rebuilt by considering reliability, security, and system performance. In addition, the developed blockchain system will be evaluated for its performance to identify its ability to handle the given workload. System development is conducted using the Hyperledger Fabric framework. Hyperledger Fabric was chosen for its modular architecture. It provides flexibility in development needs, concurrency control for executing transactions to enhance performance, and support for smart contracts to manage business logic and network governance. System performance testing is done using the Hyperledger Caliper tool. The test aims to see the effect of changes in the number of workers, transactions, and transaction rate on success rate, throughput, latency, and resource consumption. The test results show that the system can handle transactions in all scenarios with a success rate of 100%. The results in the scenario of changing the number of workers and transactions did not significantly impact increasing throughput. However, they had an impact on increasing CPU and memory usage. In the scenario of changing the transaction rate, throughput, and CPU usage increase significantly as the transaction rate increases.
Kata Kunci : blockchain, e-wallet, hyperledger fabric, hyperledger caliper, performance evaluation