Laporkan Masalah

Kemiskinan Masyarakat Nelayan di Teluk Prigi Watulimo 1980-2004

ANUNG JATI NUGRAHA MUKTI, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil

2025 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini mendiskusikan mengenai kondisi miskin yang terjadi pada masyarakat nelayan di Teluk Prigi, Watulimo tahun 1980-2004. Kemiskinan yang dialami masyarakat nelayan di Teluk Prigi tergolong kemiskinan endemik yang berdasar pada perbedaan kepemilikan alat produksi. Awal tahun 1980 pembangunan awal pelabuhan perikanan di Teluk Prigi, berlanjut pada pertengahan tahun 1980-1990 dinamika perikanan yang masif, dan diakhiri pada tahun 2004 sebagai pembahasan akhir di mana perkembangan perikanan yang mempengaruhi pola sosial ekonomi nelayan tidak lagi berkembang secara signifikan, penelitian ini berfokus pada pertanyaan penelitian. mengapa kemiskinan terjadi secara terus berkelanjutan periode tersebut; apa saja faktor yang mendasarinya; mengapa tidak mengalami perubahan; dan bagaimana strategi untuk menghadapi kondisi tersebut. Menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan metode sejarah dan pendekatan sejarah sosial serta memanfaatkan sumber primer berupa dokumen Laporan Tahunan Perikanan serta sumber lisan dari informasi nelayan di Teluk Prigi. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tiga faktor yang mendasari kemiskinan tersebut, yaitu faktor kultural, struktural dan alamiah. Peneliti juga menjelaskan berbagai pola yang mendasari terjadinya kemiskinan tersebut dan bentuk nyata kemiskinan yang dialami. Penjelasan mengenai respons masyarakat dalam kondisi miskin juga dibahas sebagai sebuah strategi bertahan hidup nelayan. Kesimpulan dari penelitian ini, kemiskinan nelayan di Teluk Prigi merupakan kemiskinan yang bersifat endemik sebagai akibat dari faktor dari faktor struktural, kultural dan alamiah. Pembangunan pelabuhan perikanan pada tahun 1980-an memberikan peluang ekonomi bagi para nelayan, namun di sisi lain timbul masalah yaitu semakin menguatnya struktur sosial masyarakat akibat dari relasi kerja nelayan. Kondisi ini timbul akibat perbedaan kepemilikan alat produksi antara nelayan buruh dan juragan. Meskipun pada pertengahan tahun 1980-1990-an ada perkembangan alat tangkap secara masif, kondisi ini semakin memperkuat permasalahan perbedaan kepemilikan alat produksi, meskipun ada peluang menambah pendapatan. Pada tahun 2004 perkembangan perikanan tidak lagi dinamis, dan cenderung stagnan, piramida stratifikasi sosial juga bersifat tetap meskipun tidak menutup kemungkinan adanya nelayan melakukan mobilitas vertikal dan orang dengan pekerjaan yang lain melakukan mobilitas horizontal, menjadi juragan atau nelayan buruh. Meskipun dalam kondisi miskin, usaha yang bersifat sosial-ekonomi diperlihatkan sebagai respons para nelayan guna keluar dari kemiskinan atau setidaknya mampu mempertahankan hidup meski dalam kondisi miskin.

This research discusses the poor conditions in the fishing community in Prigi Bay, Watulimo in 1980-2004. The poverty experienced by the fishing community in Prigi Bay is classified as endemic poverty based on differences in ownership of production equipment. Beginning in 1980, the initial construction of a fishing port in Prigi Bay, continued in the mid-1980-1990 with massive fisheries dynamics and ended in 2004 as a final discussion where the development of fisheries which influenced fishermen's socio economic patterns no longer developed significantly. This research focuses on the research question. Why did poverty occur continuously during that period; what are the underlying factors; why not experience change; and what strategies to deal with these conditions? To answer this question, the researcher used historical methods and a social history approach and utilized primary sources in the form of Fisheries Annual Report documents and oral sources of information from fishermen in Prigi Bay. The results of this research found that there are three factors that underlie poverty, namely cultural, structural, and natural factors. Researchers also explain the various patterns that underlie the occurrence of poverty and the real forms of poverty experienced. An explanation of the community's response to poor conditions is also discussed as a survival strategy for fishermen. This research concludes that fishermen's poverty in Prigi Bay is endemic as a result of structural, cultural, and natural factors. The construction of fishing ports in the 1980s provided economic opportunities for fishermen, but on the other hand, problems arose, namely the strengthening of the social structure of society as a result of fishermen's work relations. This condition arises due to differences in ownership of production equipment between worker fishermen and masters. Even though in the mid-1980-1990s there was a massive development of fishing gear, this condition further strengthened the problem of differences in ownership of production equipment, even though there were opportunities to increase income. In 2004, fisheries development was no longer dynamic and tended to be stagnant, the pyramid of social stratification was also permanent, although this did not rule out the possibility of fishermen carrying out vertical mobility and people with other jobs carrying out horizontal mobility, becoming skippers or labor fishermen. Even in poor conditions, socio-economic efforts are shown as a response from fishermen to get out of poverty or at least be able to survive even in poor conditions.

Kata Kunci : nelayan, alat produksi, kemiskinan, strategi bertahan hidup

  1. S2-2025-467155-abstract.pdf  
  2. S2-2025-467155-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-467155-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-467155-title.pdf