Systematic Literature Review: Praktik Corporate Social Responsibility Negara-Negara Berkembang di Asia Tenggara dalam Menangani Perubahan Iklim Pasca Berlakunya Perjanjian Paris
Nofita Dinda Ratri, Prof. Dr. Agus Heruanto Hadna, S.I.P., M.Si.
2024 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)
Penelitian ini membahas komparasi praktik Corporate Social Responsibility (CSR) atau pertanggungjawaban perusahaan untuk menangani isu perubahan iklim di negara-negara berkembang Asia Tenggara. Penelitian sebelumnya mengulas praktik CSR yang berfokus pada perbandingan negara maju dan berkembang. Penelitian ini akan menganalisis tren penelitian tahun 2017 hingga 2024 dan menganalisis substansi praktik CSR masing-masing negara. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) untuk menganalisis substansi dari literatur. Literatur berasal dari Scopus yang kemudian diproses penyaringan menggunakan protokol PRISMA dengan kriteria inklusi yang ditentukan. Akhirnya, mendapat sejumlah 85 artikel penelitian dikumpulkan untuk diteliti. VOSviewer digunakan untuk membantu penulis melakukan pemetaan dan perkembangan kata kunci, serta klasterisasi. Hasil analisis menunjukkan beberapa hal, antara lain: 1) Pemetaan kata kunci menunjukkan bahwa praktik CSR dalam menangani perubahan iklim cukup variatif dan menunjukkan beragam program CSR meliputi: pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam, pengembangan produk ramah lingkungan, pengelolaan limbah produksi, dan kampanye dan edukasi kesadaran lingkungan; 2) Tata kelola CSR menjadi poin kesuksesan pelaksanaan program, meliputi: kolaborasi stakeholder, regulasi pemerintah, pengelolaan SDM, kinerja keuangan, dan akuntabilitas dan pelaporan; 3) Masing-masing negara telah melakukan philanthropic responsibilities dan telah berdasarkan prinsip CSR ISO 26000; 4) Voluntary CSR mendominasi skema CSR di Asia Tenggara. Indonesia dan Filipina merupakan negara-negara yang menggunakan mandatory CSR dengan mewajibkannya dalam undang-undang nasional, dalam praktiknya Malaysia dan Thailand lebih baik. Penelitian ini memiliki manfaat praktis untuk memberikan gambaran nyata masing-masing negara dalam keberhasilan maupun hambatan praktik CSR dan memberikan kontribusi pada pemerintah dan perusahaan untuk bersinergi demi kemajuan program CSR. Secara teoretis, penulis memberi tahu peneliti selanjutnya tentang area penelitian baru yang potensial di bab terakhir.
This study discusses the comparative practice of Corporate Social Responsibility (CSR) to address climate change issues in developing countries in Southeast Asia. Previous studies have reviewed CSR practices that focus on comparing developed and developing countries. This study will analyze research trends from 2017 to 2024 and analyze the substance of CSR practices in each country. This study uses the Systematic Literature Review (SLR) method to analyze the substance of the literature. The literature comes from Scopus which is then processed by filtering using the PRISMA protocol with the specified inclusion criteria. Finally, a total of 85 research articles were collected for study. VOSviewer was used to help the author map and develop keywords, as well as clustering. The results of the analysis show several things, including: 1) Keyword mapping shows that CSR practices in addressing climate change are quite varied and show various CSR programs including: carbon emission reduction, use of renewable energy, natural resource management, development of eco-friendly products, waste management, and environmental awareness campaigns and education; 2) CSR governance is a point of success in program implementation, including: stakeholder collaboration, government regulation, human resource management, financial performance, and accountability and reporting; 3) Each country has carried out philanthropic responsibilities and has been based on the CSR ISO 26000 principle; 4) Voluntary CSR dominates the CSR scheme in Southeast Asia. Indonesia and the Philippines are countries that use mandatory CSR by requiring it in national laws, in practice Malaysia and Thailand are better. This study has practical benefits to provide a real picture of each country in the success and obstacles of CSR practices and to contribute to the government and companies to synergize for the progress of the CSR program. Theoretically, the author informs further researchers about potential new research areas in the last chapter.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, Perubahan Iklim, Negara Berkembang, Asia Tenggara, Systematic Literature Review