Laporkan Masalah

Pengujian Korelasi Antara Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dan Kesehatan Mental Masyarakat Dengan Pendekatan Penginderaan Jauh

HASNA SILVIA WIDIYANI, I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D.

2024 | Skripsi | TEKNIK GEODESI

Dalam upaya untuk mewujudkan kota yang sehat terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya upaya untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Di Indonesia, masalah kesehatan mental terus bertumbuh setiap tahunnya. Hal itu terjadi pula pada Kota Yogyakarta yang memiliki prevalensi ODGJ sebesar 7,97 permil dimana rerata prevalensi ODGJ dalam skala nasional adalah 7 permil. Dalam upaya untuk mengurangi masalah kesehatan mental, masyarakat dapat meluangkan waktunya untuk beraktivitas di Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara RTH dengan kesehatan mental masyarakat di Kota Yogyakarta pada tahun 2023.

Dalam penelitian ini, kasus yang kesehatan mental yang diambil adalah kasus depresi yang tercatat pada setiap kecamatan. Selanjutnya, untuk luasan RTH akan diakuisisi dengan menggunakan tiga metode (NDVI, OBIA, dan supervised classification) dan tiga data citra (Landsat 9, Sentinel-2, dan Planetscope). Berdasarkan hasil tersebut dilakukan pemisahan antara vegetasi RTH dan Non-RTH yang kemudian akan menghasilkan vegetasi RTH. Keseluruhan hasil klasifikasi dilakukan uji validasi dengan menggunakan matriks konfusi. Pada tahap akhir, dilakukan perhitungan korelasi dengan menggunakan Korelasi Pearson dan melakukan analisis terhadap hasil korelasi tersebut. Diseminasi hasil penelitian ini dilakukan dalam bentuk website

Keadaan kesehatan mental di Kota Yogyakarta pada tahun 2023 menunjukkan adanya 58 kasus depresi. Selain itu, Kota Yogyakarta memiliki RTH sebanyak 37?ri total luas wilayah yang didapatkan dari masing-masing data dan metode yang digunakan. Adapun hasil korelasi antara kesehatan mental dan RTH menunjukkan korelasi negatif dimana rentang nilai korelasi yang terbentuk berkisar antara -0,1148 hingga -0,2149. 

To make a healthy city, several criteria must be fulfilled, one is the efforts to address mental health issues. In Indonesia, mental health issues keep growing every year. This phenomenon also happened in Yogyakarta City, which has a prevalence of people with mental health disorders up to 7,97 per thousand, where the national average is 7 per thousand. To reduce mental health issues, people can spend their time in open green spaces. This research analyzes the correlation between open green space and community mental health in Yogyakarta City in 2023.

In this research, the case taken of mental health is a case of depression recorded in each sub-district. Meanwhile, the area of green open space will be acquired using three methods (NDVI, OBIA, and supervised classification) and three image data (Landsat 9, Sentinel-2, and Planetscope). Based on these results, a separation is carried out between vegetation of green open space and non-green open space that will produce only vegetation of green open space. All classification results were tested for validity using a confusion matrix. In the final stage, correlation calculations are carried out and analyzed using Pearson Correlation. The result of this research are disseminated through a website. 

In 2023, the City of Yogyakarta reported a total case of mental health that reached 58 cases of depression. In addition, the City of Yogyakarta has 37% green open space in the total area obtained from each data set and method used. The results of the correlation between mental health and green open space show a negative correlation where the range of correlation values formed ranges from -0,1148 to-0,2149.

Kata Kunci : Kesehatan mental, klasifikasi, korelasi, penginderaan jauh, RTH

  1. S1-2024-456149-abstract.pdf  
  2. S1-2024-456149-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-456149-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-456149-title.pdf