Laporkan Masalah

Bring in Global Narratives: Me Too Movement (MTM) dan Perubahan Gerakan Feminisme di Korea Selatan

ANISAH RIZQY PURNAMA, Dr. Luqman-nul Hakim, M.A.

2025 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Me Too Movement (MTM) yang bermula di Amerika Serikat pada tahun 2017 telah mengalami transformasi menjadi gerakan transnasional global. Dengan memanfaatkan politik viralitas di media sosial, gerakan tersebut menyebar dengan cepat ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan. Tesis ini menganalisis bagaimana pengadopsian narasi global MTM mempengaruhi strategi gerakan feminis dan menggeser narasi gender di negara tersebut. Dengan menggunakan kerangka gerakan sosial, tesis mengkaji bagaimana MTM berperan sebagai katalisator dalam mempercepat perkembangan gerakan feminisme di tengah nilai-nilai patriarki dan Konfusianisme yang mengakar kuat di Korea Selatan. Tesis ini menemukan bahwa narasi MTM telah berhasil meningkatkan kesadaran publik terkait isu-isu kekerasan seksual dan mendorong perubahan sosial yang lebih luas dalam konteks kesetaraan gender. Dengan kata lain, pengadopsian MTM menciptakan identitas kolektif yang memperkuat solidaritas antar penyintas kekerasan seksual dan aktivis feminis Korea Selatan dalam mengubah wacana feminisme nasional. Meskipun demikian, tantangan struktural patriarki dan resistensi sosial masih menjadi hambatan utama dalam perjuangan feminisme Korea Selatan. Hal ini, salah satunya, berdampak pada lambatnya reformasi hukum terkait kesetaraan gender, terutama kekerasan berbasis gender. 

The Me Too Movement (MTM) that began in the United States in 2017 has transformed into a global transnational movement. By leveraging the politics of virality on social media, the movement quickly spread to various countries, including South Korea. This thesis analyzes how the adoption of the global MTM narrative influenced feminist movement strategies and shifted gender narratives in the country. Using a social movement framework, the thesis examines how MTM acted as a catalyst in accelerating the development of feminism amid deeply rooted patriarchal and Confucian values in South Korea. The thesis finds that the MTM narrative successfully raised public awareness about sexual violence issues and drove broader social change in the context of gender equality. In other words, the adoption of MTM created a collective identity that strengthened solidarity among sexual violence survivors and South Korean feminist activists in transforming the national feminist discourse. Nevertheless, structural patriarchal challenges and social resistance remain the primary obstacles in the struggle for feminism in South Korea. This, among other factors, had resulted in the slow pace of legal reforms related to gender equality, particularly gender-based violence.

Kata Kunci : Me Too Movement, feminisme, Korea Selatan, gerakan transnasional global, identitas kolektif

  1. S1-2025-462785-abstract.pdf  
  2. S1-2025-462785-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-462785-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-462785-title.pdf