KOMUNITAS TAREKAT SYATTARIYAH DI YOGYAKARTA 1970–2005
AMIRUL KARIMUDDIN, Dr. Arif Akhyat, M.A.
2025 | Skripsi | ILMU SEJARAH
Tarekat Syattariyah merupakan sebuah Tarekat yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada masa kontemporer, Tarekat Syattariyah di Yogyakarta sudah mengambil bentuk menjadi suatu komunitas dengan anggota, ajaran, dan acara-acara komunal yang menyatukan mereka sebagai kelompok. Hal ini sebenarnya berbeda dari kondisi sebelumnya di mana Tarekat Syattariyah tidak memiliki acara-acara komunal dan persatuan mereka sebagai suatu kelompok yang lebih besar tidak begitu kelihatan.
Penelitian ini ingin mengkaji konteks dan proses historis dari mana Tarekat Syattariyah ini terbentuk menjadi suatu komunitas. Penelitian ini memakai sumber-sumber tertulis maupun lisan. Dengan menggunakan metode historis, data-data dari sumber-sumber tersebut dikumpulkan, diverifikasi, dan lalu diinterpretasikan untuk mencapai sebuah kesimpulan yang memuaskan.
Penelitian ini menemukkan bahwa komunitas Tarekat Syattariyah berkembang dalam konteks Yogyakarta di tengah perubahan. Yogyakarta pada periode 1970-2005 mengalami perubahan sosio-ekonomi dalam bentuk perkembangan agrarian dan urbanisasi. Lebih lanjut, Yogyakarta juga mengalami perubahan dengan adanya arus Islamisasi yang melanda Indonesia pada masa tersebut.
Pada tahun 1970, Tarekat Syattariyah di Yogyakarta dipimpin oleh sosok karismatik bernama Kyai Ahmad Marzuqi. Dia sepertinya aktif dalam menyebarkan Tarekat di daerah asalnya di Wukirsari dan Gunungkidul. Pada masanya, Tarekat Syattariyah masih belum terbentuk menjadi suatu komunitas. Setelah kematian Kyai Marzuqi pada tahun 1991, anak-anaknya, Asyhari Marzuqi, Habib Marzuqi, Masyhudi Marzuqi, dan Ahmad Zabidi menyebarkan Tarekat Syattariyah dan memperluas cakupan wilayahnya. Pada masa ini juga, Tarekat Syattariyah mulai mengadakan acara komunal dalam bentuk Haul Kyai Marzuqi. Selain itu, para mursyid Tarekat juga berusaha meregularisasikan dzikir Tarekat Syattariyah dengan mengadakan pengajian dan dzikir bersama secara rutin.
The Tarekat Syattariyah is a Tarekat located in the Special Region of Yogyakarta. In contemporary times, the Tarekat Syattariyah in Yogyakarta has taken the form of a community with members, teachings and communal events that unite them as a group. This is actually different from their previous conditions where the Syattariyah did not have communal events and their unity as a larger group was not very visible.
This research wishes to examine the historical context and process in which the Syattariyah Tarekat was formed into a community. This research uses written and oral sources. Using historical methods, data from these sources is collected, verified, and then interpreted to reach a satisfactory conclusion.
This research found that the Tarekat Syattariyah community developed in the context of a changing Yogyakarta. Yogyakarta in the period of 1970-2005 experienced socio-economic changes in the form of agrarian development and urbanization. Furthermore, Yogyakarta also experienced changes with the current of Islamization that engulfed Indonesia at that time.
In 1970, the Tarekat Syattariyah in Yogyakarta was led by a charismatic figure named Kyai Ahmad Marzuqi. He seems to have been active in spreading the Tarekat in his home area of Wukirsari and Gunungkidul. At that time, the Tarekat Syattariyah had not yet formed into a community. After Kyai Marzuqi's death in 1991, his children, Asyhari Marzuqi, Habib Marzuqi, Mashhudi Marzuqi, and Ahmad Zabidi spread the Tarekat Syattariyah and expanded its territorial coverage. During this time, the Syattariyah Tarekat began holding communal events in the form of Haul Kyai Marzuqi. Beside that, the Tarekat murshids also try to regularize the Tarekat Syattariyah's dhikr by holding regular group recitations and dhikr.
Kata Kunci : Syattariyah, Tarekat Syattariyah, Sufisme, Yogyakarta, Islam