Laporkan Masalah

Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Desa Wisata Situs Cagar Budaya Gunung Padang

SHAFANDRA CAHYA LAZUARDI HIDAYAT, Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A.

2025 | Skripsi | PARIWISATA

Penelitian terdahulu telah menjelaskan urgensi partisipasi dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Desa Wisata Situs Cagar Budaya Gunung Padang yang berjalan selama dua tahun menjadi bentuk harapan masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dengan berbagai macam potensi daya tarik pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, hambatan, dan cara mengatasi hambatan partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Desa Wisata Situs Cagar Budaya Gunung Padang. Metode pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif diterapkan melalui proses observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teori ‘tipologi partisipasi masyarakat’ dan ‘jenis partisipasi masyarakat’ digunakan untuk menganalisis bentuk partisipasi masyarakat lokal, sedangkan teori ‘hambatan partisipasi masyarakat’ digunakan untuk mengidentifikasi hambatan partisipasi masyarakat lokal yang terjadi serta upaya mengatasinya. Dalam pengembangan desa wisata, terdapat tiga fokus pengembangan yang dilakukan, yaitu pengembangan daya tarik desa wisata, pengembangan tata kelola homestay, dan pelestarian lingkungan alam desa wisata. Terdapat temuan adanya penerapan prinsip pariwisata berbasis masyarakat meskipun belum ideal. Masyarakat lokal yang diwakili kelompok-kelompok masyarakat terlibat secara aktif serta serta diberi kesempatan untuk berpartisipasi guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Masyarakat lokal belum berperan sebagai aktor utama dalam sebagian besar tahapan pengembangan desa wisata, seperti pengambilan keputusan, implementasi, pengambilan manfaat, dan evaluasi, sehingga belum memberi keuntungan secara ekonomi, lingkungan, sosial maupun budaya kepada masyarakat secara menyeluruh. Terdapat berbagai hambatan partisipasi masyarakat lokal yang dikelompokkan menjadi hambatan operasional, struktural, dan budaya, dengan temuan masih sedikit upaya yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasinya. Evaluasi setiap pihak terkait serta dukungan peningkatan kualitas sumber daya pariwisata diharapkan mampu mengoptimalkan pengembangan desa wisata yang berbasis masyarakat.

Previous studies have highlighted the urgencies of participation in community-based tourism developments. The Gunung Padang Cultural Heritage Site Tourism Village, which has been operates for two years, represents the local community's hope to improve their welfare through various tourism attraction potentials. This study aims to identify the forms, barriers, and solutions to the barriers of local community participation in community-based tourism development in the Gunung Padang Cultural Heritage Site Tourism Village. A qualitative approach with descriptive analysis was applied through observation, interviews, and literature studies. The theories of 'community participation typology' and 'types of community participation' were utilized to analyze the forms of local community participation, while the theory of 'barriers of  community participation' was employed to identify the obstacles faced and the efforts to overcome them. In the development of the tourism village, three key focuses were identified: the development of tourism village attractions, the homestays managements, and the tourism village’s environmental preservations. Study revealed the application of community-based tourism principles, although it is not perfect. The local community, which divided into community groups, was involved and given opportunities to participate in improving their welfare and quality of life. They did not served as key actors in every stage of tourism village development, including decision-making, implementation, benefit-sharing, and evaluation, which have yet provided economic, environmental, social, and cultural advantages to the local population. Various barriers to local community participation were categorized into operational, structural, and cultural obstacles, with findings indicating limited systematic efforts to address these barriers. It is hoped that evaluations by all relevant stakeholders and support for enhancing the quality of tourism resources can optimize the development of community-based tourism in the village.

Kata Kunci : partisipasi masyarakat, pariwisata berbasis masyarakat, pengembangan desa wisata, jenis partisipasi, tingkatan partisipasi, hambatan partisipasi

  1. S1-2025-459997-abstract.pdf  
  2. S1-2025-459997-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-459997-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-459997-title.pdf