Pengaruh Media Tanam Tanah Bekas Pertambangan Emas Terhadap Pertumbuhan dan Anatomi Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.)
Marnita Lestari, Dr. Maryani M.Sc
2025 | Tesis | S2 Biologi
Tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.)
merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Sayuran
ini banyak mengandung serat serta dapat digunakan untuk bioindikator adanya
logam berat. Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat yang digunakan pada
industri penambangan emas. Hg sangat berbahaya pada jumlah sedikit baik yang
berada di perairan maupun di tanah. Tujuan
penelitian ini mengetahui pengaruh konsentrasi
logam Hg terhadap anatomis dan fisiologis tanaman bayam serta akumulasi logam
Hg pada organ tanaman bayam. Penelitian ini merupakan percobaan eksperimen
yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu media
tanam siap pakai 100%, media tanam siap pakai 75% + tanah tambang 25%, media
tanam siap pakai 50% + tanah tambang 50%, media tanam siap pakai 25% + tanah
tambang 75% serta tanah tambang 100%, dengan 3 ulangan untuk setiap perlakuan.
Parameter yang diamati berupa kadar Hg, respon fisiologis (tinggi tanaman, luas
daun, berat basah dan berat kering, jumlah daun, warna daun, kadar klorofil dan
volume akar, respon anatomis akar (tebal kortek, tebal dinding trakea, diameter
trakea, jumlah trakea, dan diameter stele), respon anatomis daun (seperti tebal
epidermis atas dan bawah, tebal mesofil, diameter pembukaan stomata atas dan
bawah, densitas stomata epidermis atas dan bawah serta tipe stomata). Kadar
logam Hg diukur dengan menggunakan mercury analyzer. Data dianalisis menggunakan One Way Anova diikuti
Duncan Test dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam Hg
lebih banyak diakumulasi pada organ akar dibandingkan organ daun. Tanah
tambang 100% menurunkan rerata: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, volume
akar, berat basah & berat kering serta kadar klorofil. Tanah tambang 100% juga menurunkan semua parameter
anatomis akar dan mengalami peningkatan pada parameter diameter trakea, tebal
dinding trakea dan jumlah trakea. Tanah tambang 100% juga menurunkan rerata
parameter anatomis daun: tebal epidermis bawah, jumlah epidermis atas dan
bawah, diameter pembukaan stomata atas dan bawah, densitas stomata epidermis
atas dan bawah.
Spinach
(Amaranthus tricolor L.) is one of the vegetables widely consumed by the
community. This vegetable contains a lot of fiber and can be used as a
bioindicator for the presence of heavy metals. Mercury (Hg) is one of the heavy
metals used in the gold mining industry. Hg is very dangerous in small amounts,
both in water and in soil. The purpose of this study was to determine the
effect of Hg metal concentration on the anatomy and physiology of spinach
plants and the accumulation of Hg metal in spinach plant organs. This study was
an experimental trial using a Completely Randomized Design (CRD) with 5
treatments, namely 100% ready-to-use planting media, 75% ready-to-use planting
media + 25% mining soil, 50% ready-to-use planting media + 50% mining soil, 25%
ready-to-use planting media + 75% mining soil and 100% mining soil, with 3 replications
for each treatment. The parameters observed were Hg levels, physiological
responses (plant height, leaf area, wet and dry weight, number of leaves, leaf
color, chlorophyll levels and root volume), root anatomical responses (cortex
thickness, tracheal wall thickness, tracheal diameter, number of trachea, and
stele diameter), leaf anatomical responses (such as upper and lower epidermis
thickness, mesophyll thickness, upper and lower stomata opening diameter, upper
and lower epidermis stomata density and stomata type). Hg metal levels were
measured using a mercury analyzer. Data were analyzed using One Way Anova
followed by Duncan Test with a confidence level of 95%.
The
results showed that Hg metal was more accumulated in root organs than in leaf
organs. 100% mining soil reduced the average: plant height, number of leaves,
leaf area, root volume, wet weight & dry weight and chlorophyll levels.
100% mining soil also decreased all root anatomical parameters and increased
tracheal diameter, tracheal wall thickness and tracheal number. 100% mining
soil also decreased the average leaf anatomical parameters: lower epidermis
thickness, upper and lower epidermis number, upper and lower stomatal opening
diameter, upper and lower epidermis stomatal density.
Kata Kunci : Amaranthus tricolor L., Tanah tambang, Bioakumulasi