Ketidaksetaraan dalam Pendidikan pada Novel Cœur du Sahel karya Djaïli Amadou Amal
Agata Aubrey, Dr. Arifah Arum Candra Hayuningsih, M.A.
2025 | Skripsi | SASTRA PERANCIS
Penelitian ini membahas praktik diskriminasi dan perlawanan yang terjadi pada Faydé sebagai tokoh utama perempuan serta hubungannya dengan identitas sosial majemuk yang melekat pada dirinya dalam novel Cœur du Sahel. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penyebab tokoh utama tergolong ke dalam subaltern dan bentuk perlawanan melalui pendidikan yang dinarasikan dalam novel. Selain itu, penelitian ini mengkaji keterkaitan antara kemajemukan identitas sosial dengan diskriminasi dan agensi yang dilakukan oleh Faydé. Analisis penelitian menggunakan dua teori utama, yaitu teori subaltern dari Gayatri Chakravorty Spivak dan teori interseksionalitas dari Kimberlé Crenshaw. Data yang telah dikumpulkan dibagi menjadi dua kelompok dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan tiga alasan munculnya diskriminasi yang digambarkan dalam novel, yaitu kondisi ekonomi, lingkungan sekitar, dan stereotip. Sementara itu, ditemukan juga bentuk-bentuk diskriminasi yang diterima Faydé, yakni kekerasan verbal, stereotip gender, ejekan, dan perlakuan yang berbeda karena pekerjaannya. Hal tersebut menimbulkan perlawanan dari dalam diri Faydé yang ia lakukan melalui pendidikan. Bentuk diskriminasi dan perlawanan tidak terlepas dari pengaruh berbagai macam identitas sosialnya, yakni kelas sosial, status sosial, kondisi ekonomi, dan gender. Kemajemukan identitas sosial ini menjadi penghambat sekaligus pendorong baginya untuk meraih mobilitas vertikal.
This research examines the practice of discrimination and resistance that occurs to Faydé, the main female character, and how they relate to the multiple social identities attached to her in Cœur du Sahel. The purpose of this research is to analyze the causes of the main character's subaltern status and the form of resistance through education narrated in the novel. In addition, this research explores the relationship between various social identities related to Faydé's discrimination and agency. This research uses two main theories, namely the subaltern theory of Gayatri Chakravorty Spivak's and Kimberlé Crenshaw's intersectionality theory. The data that has been collected is divided into two groups and analyzed using a qualitative approach. Based on the results of the research, three reasons for the emergence of the discrimination described in the novel were found, which are economic conditions, the surrounding environment, and stereotypes. Meanwhile, there are also forms of discrimination received by Faydé, namely verbal violence, gender stereotypes, ridicule, and different treatment because of her job. This led Faydé to internal resistance, which she achieved through education. This form of discrimination and resistance is inseparable from the influence of her different social identities, namely class, social status, economic conditions and gender. This plurality of social identities is both an obstacle and an encouragement to vertical mobility.
Kata Kunci : Cœur du Sahel, interseksionalitas, ketidaksetaraan, pendidikan, subaltern