American Hegemony In Indonesian Mass Culture: A Case Study on Hip-Hop Community In Wijilan Yogyakarta
A. Fahmi Dahlan, Prof. Dr. Ida Rochani Adi, S.U.
2025 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN AMERIKA
Penelitian ini mengkaji hegemoni Amerika dalam budaya massa Indonesia dengan studi kasus pada komunitas hip-hop di Wijilan, Yogyakarta. Melalui pendekatan transnasional American Studies dan teori hegemoni budaya Gramsci, penelitian ini menganalisis bagaimana budaya massa Amerika khususnya hip-hop mempengaruhi dan diadaptasi oleh komunitas lokal. Metode etnografi melalui observasi partisipasi dan wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data dari komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hegemoni budaya Amerika melalui hip-hop menciptakan dinamika kompleks dalam budaya massa Indonesia, di mana komunitas lokal tidak sekadar menjadi penerima pasif tetapi aktif menegosiasikan dan mentransformasikan elemen hip-hop sesuai konteks lokal. Hal ini terlihat dari program pemberdayaan "Kidz on the Beat", festival hip-hop "Soringin" yang mengangkat isu-isu lokal, dan adaptasi fashion “Gombrong" yang menggabungkan gaya hip-hop dengan sensibilitas lokal. Hip-hop juga menjadi medium resistensi dalam budaya massa lokal, dengan lirik yang mengkritisi isu-isu sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hegemoni Amerika dalam budaya massa Indonesia, khususnya melalui hip-hop di Wijilan, menunjukkan proses adaptasi dan pelokalan budaya yang unik di mana komunitas lokal berhasil memadukan pengaruh global dengan identitas lokal mereka.
Kata Kunci: Hegemoni Amerika, Budaya Massa Indonesia, Komunitas Hip-hop, Wijilan, Adaptasi Budaya
This study investigates American dominance in Indonesian mass culture, focusing on the hip-hop community in Wijilan, Yogyakarta. This research employs a transnational American Studies framework and Gramsci's theory of cultural hegemony to examine the influence of American mass culture, particularly hip-hop, on local communities and its subsequent adaptations. Data was collected from the community, utilizing ethnographic methods, including participation observation and in-depth interviews. The findings indicate that American cultural dominance via hip-hop engenders intricate dynamics within Indonesian mass culture, wherein local communities are not merely passive recipients but actively negotiate and adapt hip-hop elements to fit the local context. The empowerment initiative “Kidz on the Beat,” the hip-hop festival “Soringin” addressing local issues, and the fashion adaptation “Gombrong” which merges hip-hop aesthetics with local sensibilities, exemplify this phenomenon. Hip-hop has emerged as a vehicle of resistance within local mass culture, featuring lyrics that critique social issues. This study concludes that American hegemony in Indonesian mass culture, especially through hip-hop in Wijilan, demonstrates a distinctive process of cultural adaptation and localization, wherein local communities effectively integrate global influences with their indigenous identities.
Keywords: American Hegemony, Indonesian Mass Culture, Hip-hop Community, Wijilan, Cultural Adaptation
Kata Kunci : American Hegemony, Indonesian Mass Culture, Hip-hop Community, Wijilan, Cultural Adaptation
