Mata Uang Digital Bitcoin Sebagai Bentuk Penolakan Terhadap Narasi Besar (Grand Narrative) dalam Perspektif Jean François Lyotard

WILDAN NAUFAL KARIM, Dr. Supartiningsih; Dr. Arqom Kuswanjono

2025 | Skripsi | ILMU FILSAFAT

Penelitian berjudul “Mata Uang Digital Bitcoin Sebagai Bentuk Penolakan Terhadap Narasi Besar (Grand Narrative) dalam Perspektif Jean François Lyotard” ini bertujuan mendeskripsikan Bitcoin sebagai bentuk penolakan terhadap narasi besar dalam pandangan Lyotard, melalui kritik dan solusi yang dibawa olehnya. Konsep narasi besar yang menekankan legitimasi dan kontrol terhadap otoritas seperti pemerintah ditolak oleh Lyotard, yang lebih mendukung pluralitas narasi kecil, lokal, dan polivokal. Bitcoin, sebagai mata uang digital yang membawa nilai desentralisasi, menolak kontrol otoritatif yang menjadi ciri sistem keuangan pusat modern.

Penelitian ini memiliki dua tujuan: mendeskripsikan nilai Bitcoin sebagai kritik terhadap sistem keuangan modern, dan menganalisis peran Bitcoin dalam menolak narasi besar berdasarkan perspektif Lyotard. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan kualitatif dengan pendekatan hermeneutika filosofis, meliputi unsur metodis deskripsi, interpretasi, koherensi intern, dan refleksi kritis.

Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa Bitcoin lahir sebagai kritik fundamental terhadap mekanisme keuangan modern. Bitcoin muncul sebagai solusi terhadap krisis keuangan global 2008, yang dipicu oleh kebijakan dan praktik lembaga-lembaga keuangan besar seperti bank sentral. Krisis ini menunjukkan kelemahan struktural dalam sistem keuangan modern. Selain itu, Bitcoin merupakan bentuk nyata dari penolakan terhadap narasi besar Jean François Lyotard. Lyotard menolak narasi besar yang mengklaim kebenaran universal dan melegitimasi kekuasaan, seperti yang ditemukan dalam ideologi-ideologi besar modernisme. Sebaliknya, Lyotard mendukung pluralitas narasi kecil yang lebih sesuai dengan realitas yang terfragmentasi. Bitcoin, yang memiliki sistem desentralisasi dan otonominya, menolak otoritas sentral dan sistem keuangan modern yang seringkali diatur oleh bank sentral dan pemerintah. Sistem Bitcoin tidak memerlukan kepercayaan pada pihak ketiga, seperti bank, serta penggunaan mekanisme transaksi yang terdistribusi.

The research entitled “Bitcoin Digital Currency as a Form of Rejection of the Grand Narrative in Jean François Lyotard’s Perspective” aims to describe Bitcoin as a form of rejection of the grand narrative in Lyotard’s view, through the criticism and solutions brought by it. The concept of a grand narrative that emphasizes the legitimacy and control of authorities such as the government is rejected by Lyotard, who prefers the plurality of small, local, and polyvocal narratives. Bitcoin, as a digital currency that carries the value of decentralization, rejects the authoritative control that characterizes the modern central financial system.

This research has two objectives: to describe the values of Bitcoin as a critique of the modern financial system and to analyze Bitcoin's role in rejecting grand narratives based on Lyotard's perspective. The method used is a qualitative literature study with a philosophical hermeneutics approach, including components of methodic description, interpretation, internal coherence, and critical reflection.

The results of the study show that Bitcoin was born as a fundamental critique of modern financial mechanisms. Bitcoin emerged as a solution to the 2008 global financial crisis, which was triggered by the policies and practices of large financial institutions such as central banks. This crisis showed structural weaknesses in the modern financial system. In addition, Bitcoin is a real form of rejection of Jean François Lyotard's grand narrative. Lyotard rejects grand narratives that claim universal truth and legitimize power, as found in the great ideologies of modernism. Instead, Lyotard supports a plurality of small narratives that are more in line with fragmented reality. Bitcoin, which has a decentralized and autonomous system, rejects central authority and the modern financial system which is often regulated by central banks and governments. The Bitcoin system does not require trust in third parties, such as banks, and uses a distributed transaction mechanism.

Kata Kunci : Bitcoin, Desentralisasi, Mekanisme Keuangan Modern, Narasi Besar, Postmodernisme.