Resistensi Adaptif dan Efek Hormesis Edwardsiella tarda terhadap Oxytetracycline dan Enrofloxacin
NANANG KURNIA PUTRA, Dr. Ir. Triyanto, M.Si.
2025 | Skripsi | BUDIDAYA PERIKANAN
Edwardsiella tarda termasuk bakteri patogen yang menjadi penyebab penyakit edwardsiellosis pada ikan air tawar. Salah satunya upaya yang dilakukan oleh pembudidaya ikan untuk mengendalikan penyakit tersebut adalah dengan pemberian antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan resistensi pada E. tarda yang dipaparkan antibiotik dengan dosis di bawah MIC (Minimum Inhibitory Concentration). Paparan dilakukan pada bakteri selama 14 hari pada kondisi media yang telah diberi antibiotik dosis sub-MIC. Pada hari ke 7 dan 14 bakteri uji dilakukan MIC kembali untuk mengetahui perubahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan sub-MIC pada oxytetracycline dan enrofloxacin menyebabkan peningkatan resistensi E. tarda secara signifikan. Nilai MIC bakteri E. tarda terhadap enrofloxacin setelah 7 hari rata-rata meningkat 7,15 kali dan setelah 14 hari rata-rata meningkat 10,11 kali dibanding kondisi awal. Sedang nilai MIC bakteri E. tarda meningkat rata-rata 2,46 kali setelah 7 hari dan meningkat rata-rata 3,08 kali setelah 14 hari paparan oxytetracycline. Hanya pada strain LUMD1 saja nilai MIC bakteri E. tarda terhadap oxytetracycline tidak mengalami peningkatan. Bakteri E. tarda yang resisten tersebut diatas terbukti mengalami resistensi adapatif, yang ditandai dengan menurunnya nilai MIC setelah dilakukan sub-kultur pada media non antibiotik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya efek hormesis pada E. tarda yang dikultur di media nutrient broth (NB) yang mengandung enroflaxacin dosis rendah. Temuan ini mengindikasikan bahwa penggunaan antibiotik pada konsentrasi dosis rendah dapat memicu perkembangan resistensi dan efek hormesis pada bakteri E. tarda.
Edwardsiella tarda is a pathogenic bacterium responsible for edwardsiellosis in freshwater fishes. Fish farmers used antibiotics as a solution to control disease outbreaks. This study aims to determine an enhancement of resistance in E. tarda subjected to antibiotics at concentrations below the Minimum Inhibitory Concentration (MIC). Bacteria were exposed for 14 days in broth media supplemented with sub-MIC doses of antibiotics. On days 7 and 14, the test bacteria were re-evaluated for MIC to check for the alterations. The findings indicated that sub-MIC exposure to oxytetracycline and enrofloxacin significantly enhanced of E. tarda resistance. The MIC of E. tarda to enrofloxacin increased on average by 7.15 times after 7 days of exposure and by 10.11 times after 14 days of exposure relative to the starting condition. The MIC of E. tarda to oxytetracycline increased by an average of 2.46-fold after 7 days of exposure and by an average of 3.08-fold after 14 days of exposure. The MIC of E. tarda (LUMD1) to oxytetracycline remained unchanged. The resistant E. tarda bacteria mentioned exhibit adaptive resistance, indicated by a reduction in the MIC value following sub-culture on non-antibiotic media. This study's results demonstrated a hormesis effect in E. tarda cultured in nutrient broth (NB) media with low doses of enrofloxacin. The findings suggest that low-dose antibiotic usage can induce resistance and hormesis effects in E. tarda bacteria.
Kata Kunci : Edwardsiella tarda, enrofloxacin, oxytetracycline, hormesis, MIC, resistensi