Aktivitas Antioksidan dan Uji Fungsi Hepar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus (Berkenhout, 1769)) Aging dengan Perlakuan Crude L-AHG

VILLA NOVITASARI, Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si.

2025 | Skripsi | BIOLOGI

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan biota laut yang berlimpah, salah satunya adalah alga merah (Rhodophyta), yang kaya akan polisakarida seperti agarose. Agarose dapat dihidrolisis menjadi bentuk agaro oligosaccharides dan diubah menjadi monomer 3,6-anhydro-L-galactose (L-AHG), yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi Crude L-AHG yang dihidrolisis secara enzimatis terhadap stres oksidatif dan fungsi hati pada tikus aging. Tikus putih (Rattus norvegicus ) aging digunakan sebagai model hewan coba. Sebanyak 24 ekor tikus betina, terbagi dalam kelompok usia tua (17 bulan) dan muda (3 bulan), dikelompokkan menjadi kontrol, perlakuan Crude L-AHG dosis rendah (1,35 mg/kg bb), dan dosis tinggi (6,03 mg/kg bb). Pemberian L-AHG secara oral dilakukan setiap hari selama 4 minggu. Parameter yang diamati meliputi kadar nitric oxide (NO), hidrogen peroksida (H?O?), superoxide dismutase (SOD), catalase (CAT), dan Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) dalam plasma darah. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar NO dan penurunan H?O? pada tikus muda, disertai peningkatan aktivitas SOD dan CAT. Pada tikus tua, dosis tinggi L-AHG efektif mengurangi kadar NO dan SGPT, menunjukkan potensi meningkatkan fungsi hati dan menurunkan stres oksidatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Crude L-AHG pada tikus aging berpotensi sebagai suplemen antioksidan alami yang mendukung kesehatan fungsi hati.                                   

Indonesia as an archipelagic country has an abundance of marine biota, one of which is red algae (Rhodophyta), which is rich in polysaccharides such as agarose. Agarose can be hydrolyzed to form agar oligosaccharides and converted into the monomer 3,6-anhydro-L-galactose (L-AHG), which is known to have antioxidant and anti-inflammatory activity. This study aims to evaluate the potential of enzymatically hydrolyzed Crude L-AHG on oxidative stress and liver function in aging mice. Aging white rats (Rattus norvegicus ) were used as an experimental animal model. A total of 24 female mice, divided into old (17 months) and young (3 months) age groups, were grouped into control, low dose Crude L-AHG treatment (1.35 mg/kg bw), and high dose (6.03 mg/kg bw). L-AHG was administered orally every day for 4 weeks. Parameters observed included levels of nitric oxide (NO), hydrogen peroxide (H?O?), superoxide dismutase (SOD), catalase (CAT), and Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) in blood plasma. The results showed an increase in NO levels and a decrease in H?O? in young mice, accompanied by an increase in SOD and CAT activity. In aged mice, high doses of L-AHG effectively reduced NO and SGPT levels, showing the potential to improve liver function and reduce oxidative stress. This research concludes that Crude L-AHG in aging mice has the potential to be a natural antioxidant supplement that supports healthy liver function.

Kata Kunci : Alga merah, antioksidan, fungsi hati, Crude L-AHG, stres oksidatif