Pengembangan Emotional Availability pada Interaksi Ibu Dengar-Anak Tuli: Sebuah Studi Kasus
AGNES ANGELINA PARAMITA, Pradytia Putri Pertiwi, S.Psi., Ph.D.
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Pada pengasuhan anak tuli dan HoH oleh orang tua dengar, kesulitan mencapai pemahaman menghambat orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak dan memicu timbulnya parenting stress yang menghalangi upaya orang tua membangun iklim pengasuhan yang afektif. Melalui metode kualitatif dan pendekatan multiple case study pada empat pasang orang tua dengar-anak tuli, penelitian ini bertujuan memahami bagaimana strategi yang diterapkan orang tua dengar dan anak tuli dan HoH dalam mengembangkan emotional availability, yakni kehadiran dan responsivitas emosional orang tua terhadap kebutuhan anak. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi covert non-partisipatif. Penelitian ini menemukan faktor baru yang mempengaruhi pengembangan emotional availability dari perspektif orang tua, yakni kemampuan orang tua untuk melakukan self-reflection atas upaya pengasuhannya. Orang tua mengintegrasikan keempat dimensi parental emotional availability dalam pengasuhan harian, seperti menyeimbangkan pemberian kontrol dan kebebasan, memperhatikan timing dan fleksibilitas dalam pengasuhan, serta mengurangi penggunaan elemen hostility dalam proses structuring. Penelitian ini juga menemukan keterbatasan komunikasi menjadi penghambat utama pengembangan emotional availability dan beberapa faktor, seperti penerimaan dan strategi koping orang tua, pengaturan ekspektasi yang realistis mengenai perkembangan anak, pemanfaatan berbagai sumber daya untuk menunjang pemahaman, serta reseptivitas dan akuisisi modalitas komunikasi baru oleh anak sebagai pendukung pengembangan emotional availability.
Parenting deaf and HoH children causes difficulties in achieving communication understanding that prevents hearing parents from responsively meeting children's needs and triggers parenting stress, further hindering parents' efforts to build an effective parenting climate. Through qualitative methods and a multiple case study approach on four pairs of hearing parents-deaf children, this study aims to understand how strategies are applied by hearing parents and deaf and HoH children in developing emotional availability, namely parents' emotional presence and responsiveness to children's needs. Data were collected through semi-structured interviews and non-participatory covert observation. This study found a new factor that influences the development of emotional availability from parents' perspective, namely the ability of parental self-reflection on their parenting efforts. Parents integrated the four dimensions of parental emotional availability in daily parenting, such as balancing the provision of control and freedom, paying attention to timing and flexibility, and reducing the use of hostility elements in the structuring process. This study also found communication limitations to be the main obstacle to the development of emotional availability and several factors, such as parental acceptance and coping strategies, parents’ ability to set realistic expectations regarding child development, parents’ ability to utilize various resources to support understanding, and children’s receptivity and acquisition of new communication modalities as supporting elements of the development of emotional availability.
Kata Kunci : emotional availability, pengasuhan, orang tua dengar, anak dengan ketulian dan gangguan pendengaran