Potensi Ekstrak Etanolik Kelopak dan Mahkota Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai Antiinflamasi In Vitro
DIANI NUR DZAKIYAH, Prof. Dra. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., Ph.D.
2025 | Skripsi | BIOLOGI
Tanaman telang (Clitoria ternatea
L.) dikenal sebagai salah satu tanaman dengan kandungan senyawa bioaktif yang
memiliki berbagai potensi di bidang kesehatan maupun farmakologis salah satunya
adalah sebagai antiinflamasi. Mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh tubuh
terhadap rangsangan yaitu peradangan atau inflamasi yang dapat berasal dari
pathogen, senyawa asing, atau radiasi. Pengujian potensi ekstak senyawa telang
sebagai antiinflamasi dilakukan menggunakan analisis in silico dengan molecular
docking sebagai skrining senyawa yang memiliki potensi sebagai antiinflamasi
dan pengujian secara in vitro untuk
mengetahui aktivitas ekstrak tanaman telang berdasarkan stabilitas membran sel
darah merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang
terdapat pada sampel, serta potensi aktivitas antiinflamasi berdasarkan
Pengujian in silico dan in vitro. Proses ekstrasi sampel
dilakukan dengan metode soxhletasi dengan perbandingan berat sampel dengan
pelarut 1:10. Pengujian potensi ekstrak sebagai antiinflamasi dilakukan
menggunakan 4 sampel yaitu kontrol posistif, kelopak, mahkota, dan bunga utuh. Berdasarkan
hasil analisis GC-MS dan uji molecular
docking diperoleh 4 senyawa yang memiliki aktivitas antiinflamsi dengan nilai
afinitas tertinggi dimiliki oleh senyawa 2,3-Dihydro-1H-pyrrolo[2,1c][1,4]benzodiazepine-5,11(10H,11ah)-dione
yang ditemukan pada ekstrak mahkota dan bunga telang utuh dengan nilai -8,0.
Sementara nilai %stabilitas membran tertinggi diperoleh kontrol positif sebesar
55,23%; ekstrak utuh 15,53%; ekstrak mahkota 13,50%; dan ekstrak kelopak dengan
nilai paling rendah 12,39%. Ekstrak utuh telang memiliki potensi antiinflmasi
yang paling baik berdasarkan uji in
silico metode molecular docking dengan
reseprot COX-2 menghasilkan nilai afinitas sebesar -6.0 dan -8.0 kkal/mol,
serta secara in vitro memiliki
persentase stabilitas sel darah merah sebesar 15,53%.
Butterfly pea (Clitoria ternatea L.) is known as one of
the plants with bioactive compounds that have various potentials in the health
and pharmacological fields, one of which is as an anti-inflammatory. The
defense mechanism carried out by the body against stimuli is inflammation which
can come from pathogens, foreign compounds, or radiation. Testing the potential
of telang extract compounds as anti-inflammatory was carried out using in
silico analysis with molecular docking as a screening of compounds that have
potential as anti-inflammatory and in vitro testing to determine the activity
of telang plant extracts based on red blood cell membrane stability. This study
aims to determine the content of compounds contained in the sample, as well as
the potential anti-inflammatory activity based on in silico and in vitro
testing. The sample extraction process was carried out using the soxhletation
method with a ratio of sample weight to solvent 1:10. Testing the potential of the extract as an
anti-inflammatory was carried out using 4 samples, namely positive control,
petals, crowns, and whole flowers. Based on the results of GC-MS analysis and
molecular docking test, 4 compounds were obtained that have anti-inflammatory
activity with the highest binding affinity owned by the
compound 2,3-Dihydro-1H-pyrrolo[2,1c][1,4]benzodiazepine-5,11(10H,11ah)-dione
found in the crown and whole flower extracts with a value of -8.0. Meanwhile,
the highest membrane stability % value was obtained by positive control at
55.23%; whole extract 15.53%; crown extract 13.50%; and petal extract with the
lowest value of 12.39%. Telang whole extract has the best anti-inflammatory
potential based on the in silico test of molecular docking method with COX-2
protocols producing binding
affinity of -6.0 and -8.0 kcal/mol,
and in vitro has a percentage of red blood cell stability of 15.53%.
Kata Kunci : antiinflamasi, in silico, in vitro, stabilitas membran, telang