Transit Hub dengan Pendekatan Fenomenologi di Jakarta
HARRY DARMAWAN, Ir. Jatmika Adi Suryabrata, M.Sc., Ph.D.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Jakarta adalah ibukota Indonesia yang menjadi salah satu kota metropolitan.
Jakarta menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dari berbagai sektor. Berbagai
perusahaan meletakkan kantor pusat perusahaan mereka di pusat ibukota ini.
Sebagai pusat penggerak ekonomi di indonesia, Jakarta pun tumbuh dengan cepat.
Pertumbuhan ini mencakup keseluruhan faktor pendukung kota. Dalam
mengakomodasi kemajuan kota Jakarta, transportasi umum menjadi tolok ukur
utama dalam menilai siap atau tidaknya kota untuk menjadi kota maju.
Pertumbuhan transportasi umum akhir-akhir ini menunjukkan tren positif dengan
pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah. Pemekaran rute,
pengintegrasian antar moda transportasi, dan persiapan infrastruktur transit
merupakan beberapa contoh dari kesiapan pemerintah dalam mendukung
transportasi umum kota Jakarta.
Meskipun pertumbuhan ini menunjukkan tren positif, pasti ada beberapa
aspek penghalang atau faktor yang memperlambat. Sumber daya manusia yang
belum siap menjadi faktor utama lambatnya pertukaran penggunaan moda
transportasi umum. Masyarakat di kota Jakarta khususnya, masih mengandalkan
kendaraan pribadi sebagai sarana untuk bertransportasi sehari-hari. Hal ini tidak
lepas dari beberapa alasan, seperti minimnya sosialisasi perubahan rute, ada
beberapa halte yang kurang siap dalam melayani penumpang, dan lain-lain.
Maka dari itu, penulis mencoba membawa gagasan perancangan sebuah
transit hub di Kota Jakarta sebagai sarana one stop transit yang memungkinkan
penggunanya untuk berpindah moda transportasi umum tanpa mengorbankan
kenyamanan dan keamanan mereka. Perancangan transit hub ini menggunakan
pendekatan arsitektur fenomenologi yang menekankan pengalaman ruang sebagai
daya tarik utama. Harapan penulis adalah dengan adanya bangunan ini, masyarakat
menjadi lebih sadar akan pentingnya penggunaan transportasi umum.
Jakarta is the capital of Indonesia and one of the metropolitan cities. Jakarta serves
as the economic backbone of Indonesia across various sectors. Many companies
place their headquarters in the city center. As the economic driving force of
Indonesia, Jakarta experiences rapid growth, encompassing all supporting factors
of the city. In accommodating Jakarta's advancement, public transportation
becomes a key indicator in evaluating the city's readiness to become advanced.
The recent growth of public transportation shows a positive trend with ongoing
government infrastructure development. Expansion of routes, integration between
transportation modes, and transit infrastructure preparation are some examples of
the government's readiness to support public transportation in Jakarta.
Despite the positive trend, there are inevitably some obstacles or factors that slow
down the progress. Unprepared human resources are a major factor contributing
to the slow adoption of public transportation. Residents of Jakarta, in particular,
still heavily rely on private vehicles for daily transportation due to reasons such as
limited awareness of route changes, unpreparedness of certain bus stops to serve
passengers, and others.
Therefore, the author proposes the concept of designing a transit hub in Jakarta as
a one-stop transit facility that allows users to switch between public transportation
modes without compromising their comfort and safety. The design of this transit
hub adopts a phenomenological architectural approach, emphasizing spatial
experience as the main attraction. The author hopes that with the existence of this
building, the public will become more aware of the importance of using public
transportation.
Kata Kunci : Transit hub, one stop transit, fenomenologi, transportasi umum