Laporkan Masalah

Pengaruh Perendaman Benang Vicryl dalam 0,1% Chlorhexidine terhadap Jumlah Perlekatan Bakteri Staphylococcus aureus

Nada Nadhifa, drg. Pingky Krisna Arindra, Sp. BMM(K);Dr. drg. Maria Goreti Widiastuti, Sp. BMM(K)

2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Infeksi luka operasi merupakan komplikasi yang sering terjadi pascaoperasi salah satu penyebabnya, yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Penggunaan benang bedah yang mampu mengurangi perlekatan bakteri menjadi salah satu upaya untuk mencegah infeksi. Penelitian ini mengkaji pengaruh 0,1% chlorhexidine pada perendaman benang vicryl terhadap jumlah perlekatan bakteri Staphylococcus aureus. Chlorhexidine memikiki sifat antimikroba yang efektif melawan bakteri. 

Penelitian ini menggunakan benang vicryl yang direndam dalam 0,1% chlorhexidine selama 15 detik. Sebagai pembanding, digunakan benang vicryl yang tidak direndam. Setelah itu, benang diuji dengan merendamkan ke dalam suspensi bakteri, saliva, dan media kaldu BHI. Jumlah bakteri yang melekat pada benang dihitung menggunakan metode standard plate count dengan colony counter. Satu sampel dari setiap kelompok akan diambil gambaran secara mikroskopis menggunakan scanning electron microscope (SEM).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benang vicryl dalam 0,1% chlorhexidine secara signifikan mengurangi jumlah perlekatan bakteri dibandingkan dengan benang vicryl yang tidak direndam (p=0,000). Dengan demikian, perendaman benang vicryl dalam 0,1% chlorhexidine dapat dijadikan langkah preventif yang potensial dalam praktik bedah untuk meminimalkan infeksi akibat perlekatan bakteri.

Surgical wound infection is a complication that often occurs after surgery one of the cause is Staphylococcus aureus bacteria. The use of sutures that are able to reduce bacterial attachment is one of the efforts to prevent infection. This study examined the effect of 0,1% chlorhexidine in the immersion of vicryl sutures on the number of attachment of Staphylococcus aureus bacteria. Chlorhexidine has antimicrobial properties that are effective againts bacteria. 

The study used vicryl sutures soaked in 0,1% chlorhexidine for 15 seconds. As a comparison, unsoaked vicryl suture is used. After that, the sutures is tested by soaking it in a suspension of bacteria, saliva, and BHI broth medicine. The number of bacteria attached to the suture was calculated using the standard plate count method with a colony counter. One sample from each group will be taken microscopic imaging using scanning electron microscope (SEM).

The results showed that soaking the vicryl suture in 0,1% chlorhexidine significantly reduced the number of bacterial adhesions compared to the unsoaked vicryl suture (p=0.000). Thus, immersion of vicryl sutures in 0,1% chlorhexidine can be used as a potential preventive step in surgical practice to minimize infection due to bacterial attachment. 

Kata Kunci : Benang Bedah, Perlekatan Bakteri, Staphylococcus aureus, Chlorhexidine, Vicryl, Scanning Electron Microscope

  1. S1-2025-478611-abstract.pdf  
  2. S1-2025-478611-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-478611-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-478611-title.pdf