Laporkan Masalah

Peluang Ekonomi Hijau dalam Komitmen Cina pada Target Nationally Determined Contributions (NDCs) yang Lebih Ambisius

Faiz Aflaha Nur Adikara, Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, S.IP., M.PP., M.Sc.

2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian ini bertujuan untuk melihat motif Cina berkomitmen dalam Perjanjian Paris melalui target Nationally Determined Contributions (NDCs) yang lebih ambisius. Penelitian ini penting karena Cina sebagai negara ekonomi terbesar kedua tentu tidak ingin pertumbuhan ekonominya terdampak. Terlebih, industri-industri di Cina sangat bergantung pada batu bara, hal yang menjadi musuh utama dalam isu perubahan iklim. Namun, dalam kondisi tersebut tidak menghalangi Cina untuk tetap berkomitmen pada penanganan perubahan iklim melalui Perjanjian Paris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Dengan menggunakan cost-benefit analysis, penelitian ini menghasilkan penemuan bahwa Cina berkomitmen dalam Perjanjian Paris dengan target yang lebih ambisius karena dengan target yang lebih ambisius, potensi keuntungan ekonomi yang akan diperoleh Cina lebih besar dibandingkan kerugian ekonomi yang akan dialami. Tindakan tersebut membuat Cina tidak dapat menghindar dari kerugian ekonomi karena transisi energi yang dilakukan Cina berdampak pada industri batu bara domestiknya, tetapi di saat yang bersamaan Cina memiliki peluang keuntungan ekonomi melalui industri ekonomi hijau yang telah dikembangkan. Penelitian ini memberikan pandangan baru dengan menyoroti motivasi ekonomi seringkali menjadi pendorong di balik komitmen negara terhadap isu lingkungan, bukan semata-mata serius dalam penanganan perubahan iklim.

This study aims to examine China's motives for committing to the Paris Agreement through more ambitious Nationally Determined Contributions (NDCs) targets. This study is important because China, as the second largest economy, certainly does not want its economic growth to be affected. Moreover, industries in China are highly dependent on coal, which is the main enemy in the issue of climate change. However, in this condition, it does not prevent China from remaining committed to handling climate change through the Paris Agreement. This study is a qualitative study with a data collection method using literature studies. By using cost-benefit analysis, this study found that China is committed to the Paris Agreement with more ambitious targets because with more ambitious targets, the potential economic benefits that China will obtain are greater than the economic losses that will be experienced. This action makes China unable to avoid economic losses because the energy transition carried out by China has an impact on its domestic coal industry, but at the same time China has the opportunity for economic benefits through the green economy industry that has been developed. This study provides a new perspective by highlighting that economic motivations are often the driving force behind a country's commitment to environmental issues, not merely being serious about handling climate change.

Kata Kunci : Perjanjian Paris, NDCs Cina, keuntungan ekonomi, industri hijau, cost-benefit analysis.

  1. S1-2024-459761-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459761-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459761-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459761-title.pdf