Laporkan Masalah

Pengaruh Saliva Buatan Berbasis Mukus Ikan Lele (Clarias batrachus) Terhadap Kekerasan Permukaan Resin Akrilik

Lucky Sandi Afrizal, Dr. drg. Retno Ardhani, M.Sc.; drg. Hendri Susanto, M.Kes,Ph.D,Sp.PM.

2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    Penanganan xerostomia dapat dilakukan dengan diberikan bahan substitusi saliva. Saliva buatan diberikan untuk melembapkan jaringan oral. Saliva buatan berbasis mukus ikan lele (Clarias batrachus) memiliki sifat hampir serupa dengan saliva manusia, dan kemampuan pembasahan saliva buatan berbasis mukus ikan lele diharapkan tidak mengubah sifat dari gigi tiruan secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan saliva buatan berbasis mukus ikan lele (Clarias batrachus) terhadap kekerasan permukaan resin akrilik.
    Penelitian ini dilakukan dengan merendam resin akrilik dalam saliva buatan berbasis mukus ikan lele (Clarias batrachus) sebagai kelompok perlakuan dan saliva buatan tanpa mukus ikan lele sebagai kelompok kontrol selama 7, 14, dan 28 hari. resin akrilik dilakukan pengukuran kekerasan permukaan sebelum dan sesudah perendaman menggunakan alat Vickers micro-hardness tester. Data hasil penelitian dilakukan analisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, uji Levene, dan uji Two-Way ANOVA.
    Analisis data hasil pengukuran kekerasan permukaan resin akrilik menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan dari penggunaan saliva buatan berbasis mukus ikan lele (Clarias batrachus) terhadap kekerasan permukaan resin akrilik dengan nilai p=0,576 (p>0,05). Penurunan kekerasan resin akrilik yang terjadi pada kelompok kontrol lebih besar dibandingkan dengan kelompok perlakuan. Kesimpulan penelitian adalah tidak terdapat pengaruh perendaman resin akrilik dalam saliva buatan berbasis mukus ikan lele (Clarias batrachus) terhadap kekerasan resin akrilik.

    Xerostomia can be treated by administering saliva substitutes. Artificial saliva is given to lubricate the oral tissues. Artificial saliva based on catfish (Clarias batrachus) mucus has almost similar properties to human saliva, and the wetting ability of artificial saliva based on catfish mucus is not expected to change the properties of the denture significantly. This study aimed to determine the effect of using artificial saliva based on catfish (Clarias batrachus) mucus on the surface hardness of acrylic resin.

    This study was carried out by immersing acrylic resin in artificial saliva based on catfish (Clarias batrachus) mucus as the treatment group and artificial saliva without catfish mucus as the control group for 7, 14, and 28 days. Acrylic resin was measured for surface hardness before and after immersion using a Vickers micro-hardness tester. The study data were analyzed using the Shapiro-Wilk, Levene, and Two-Way ANOVA tests.

    The result of data analysis measuring the surface hardness of acrylic resin showed that there was no significant difference in the surface hardness of acrylic resin between using artificial saliva based on catfish (Clarias batrachus) mucus and artificial saliva without mucin with a significance level of p=0.576 (p>0.05). The decrease in acrylic resin hardness in the control group was greater than in the treatment group. The study concludes that there is no effect of immersing acrylic resin in artificial saliva based on catfish (Clarias batrachus) mucus on the hardness of acrylic resin.


Kata Kunci : Mukus Ikan Lele (Clarias batrachus), Saliva buatan, Resin Akrilik, Xerostomia/Acrylic Resin, Artificial Saliva, Catfish (Clarias batrachus) mucus, Xerostomia

  1. S1-2025-478542-abstract.pdf  
  2. S1-2025-478542-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-478542-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-478542-title.pdf