Pengaruh Penambahan Zat Asam Laurat Pada Ekstrak Biji Ketumbar (Coriandrum sativum) Fraksinasi Etil Asetat Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923 (Kajian In Vitro)
Alia Aurelia Dhuha, drg. Asikin Nur, M.Kes, Ph.D.; drg. Aryan Morita, M.Sc., Ph.D.
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI
Ketumbar merupakan
keanekaragaman hayati yang di dalam ekstraknya memiliki aktivitas antibakteri. Daya
antibakteri tersebut juga dimiliki oleh asam laurat. Sifat antibakteri ini
dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme di rongga mulut
yang dapat bersifat patogen jika dipengaruhi oleh faktor predisposisi, salah
satunya Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh penambahan asam laurat pada ekstrak biji ketumbar
fraksinasi etil asetat terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri S.
aureus.
Ekstrak bii ketumbar
fraksinasi etil asetat dengan penambahan asam laurat dilakukan uji antibakteri
menggunakan metode difusi cakram. Uji dilakukan pada 4 kelompok, yaitu Tween 20
1% (kontrol negatif), ekstrak biji ketumbar fraksinasi etil asetat 3,2%, campuran
asam laurat 4?n ekstrak biji ketumbar fraksinasi etil asetat 3,2%, dan klorheksidin
glukonat 0,2% (kontrol positif) sebanyak enam kali pengulangan. Kertas cakram
direndam dalam larutan uji dan diletakkan pada media MHA yang telah dilakukan
inokulasi bakteri S. aureus. Diameter zona hambat diukur menggunakan
jangka sorong ketelitian 0,001 mm setelah diinkubasi selama 1x24 jam dengan
suhu 37?C. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji One-way ANOVA
dan Post hoc dengan metode Games Howell dengan taraf signifikansi
95%.
Hasil analisis pengujian data One-way ANOVA, diameter zona hambat menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (sig<0>memiliki pengaruh terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri S. aureus.
Coriander is
recognized as a biodiversity that possesses antibacterial activity in its
extract. This antibacterial property also exists in lauric acid. These
antibacterial characteristics can be utilized to inhibit the growth of
microorganisms in the oral cavity, which can become pathogenic when influenced
by predisposing factors, one of which is Staphylococcus aureus. The
objective of this study is to determine the effect of adding lauric acid to the
ethyl acetate fraction of coriander seed extract on the diameter of the
inhibition zone of antibacterial activity against S. aureus.
Antibacterial testing was conducted using the disk diffusion method
with ethyl acetate fractionated coriander seed extract supplemented with lauric
acid. The tests were performed on four groups: Tween 20 1% (negative control),
ethyl acetate fractionated coriander seed extract 3.2%, a mixture of 4% lauric
acid and 3.2% ethyl acetate fractionated coriander seed extract, and
chlorhexidine gluconate 0.2% (positive control), with six repetitions for each
group. The paper discs were soaked in the test solution and placed on MHA media
that had been inoculated with S. aureus bacteria. The diameter of the
inhibition zones was measured using a caliper with an accuracy of 0.001 mm
after incubation for 24 hours at 37°C. Data analysis was performed using
One-way ANOVA and post hoc testing with the Games-Howell method at a
significance level of 95%.
The results of the One-way ANOVA data analysis showed a significant effect (sig < 0>
Kata Kunci : Ekstrak Biji Ketumbar, Asam Laurat, Staphylococcus aureus, Zona hambat.