Pemetaan Penyakit Menular HIV/AIDS di Wilayah Kabupaten Bantul Berbasis Aplikasi WebGIS

RISKA SYAH DELLA, Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc.

2025 | Tugas Akhir | D4 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Pembangunan kesehatan termasuk tujuan program SDGs dalam mengurangi kesakitan dan kematian akibat penyakit menular HIV/AIDS, yang di Kabupaten Bantul walaupun tren kasusnya fluktuatif, namun tetap bertambah tiap tahun. Tujuan penelitian ini untuk membuat peta sebaran kasus dan tingkat kerentanan penyakit menular HIV/AIDS berdasarkan faktor risiko aktivitas seksual di wilayah Kabupaten Bantul, dan kemudian dilakukan diseminasi melalui sistem informasi kesehatan berbasis WebGIS.

Metode natural breaks untuk analisis sebaran tingkat kasus dan hotspot analysis untuk pengelompokan kasus menggunakan data kumulatif hingga tahun 2023.  Pencarian wilayah rentan HIV/AIDS menggunakan metode skoring, pembobotan AHP, dan natural breaks menggunakan parameter tuna susila, penduduk miskin, penduduk laki-laki usia produktif, dan lokasi rawan tuna susila. Sistem informasi kesehatan berbasis webgis yang dibangun menggunakan Laravel sebagai framework, PostgreSQL sebagai database dan OpenLayers sebagai ekstensi untuk menampilkan data spasial dalam website.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebaran kasus HIV/AIDS dari analisis natural breaks bahwa Kecamatan Piyungan. Kretek, Bantul, dan Sewon masuk kelas Sangat Tinggi. Pengelompokan HIV/AIDS hasil hotspot analysis yang menjadi hotspot area adalah Kecamatan Bantul. Kerentanan wilayah HIV/AIDS di Kabupaten Bantul hasil analisis penelitian ini menunjukkan Kecamatan Sanden, Kasihan, Jetis, dan Banguntapan adalah wilayah dengan kelas Sangat Tinggi. Hasil peta tersebut ditambah fasilitas Kesehatan PDP HIV/AIDS di Kabupaten Bantul dimasukkan dalam webgis yang diberi nama GISHA yang telah dibuat memiliki fitur utama Peta, Grafik, Edukasi, dan dashboard bagi admin untuk mengelola webgis secara dinamis. Selain itu juga ada section metadata yang berada di halaman beranda untuk unduh peta yang menjadi konten webgis. 

Health development is included in the SDGs program objectives in reducing morbidity and mortality due to HIV/AIDS, which in Bantul Regency, although the trend of cases fluctuates, continues to increase every year. The purpose of this study is to create a map of the distribution of cases and the level of vulnerability to HIV/AIDS based on risk factors for sexual activity in Bantul Regency, and then disseminate it through a WebGIS-based health information system.

The natural breaks method for analyzing the distribution of case levels and hotspot analysis for grouping cases using cumulative data until 2023. The search for HIV/AIDS-vulnerable areas uses the scoring method, AHP weighting, and natural breaks using parameters of prostitutes, poor people, productive-age male population, and locations prone to prostitution. The webgis-based health information system built using Laravel as a framework, PostgreSQL as a database and OpenLayers as an extension to display spatial data on the website.

The results of this study show the distribution of HIV/AIDS cases from the natural breaks analysis that Piyungan District. Kretek, Bantul, and Sewon are in the Very High class. HIV/AIDS clustering from hotspot analysis results that become hotspot areas are Bantul District. The vulnerability of HIV/AIDS areas in Bantul Regency from the analysis of this study shows that Sanden, Kasihan, Jetis, and Banguntapan Districts are areas with a Very High class. The results of the map plus the HIV/AIDS PDP Health facilities in Bantul Regency are included in a webgis named GISHA which has been created to have the main features of Maps, Graphics, Education, and a dashboard for admins to manage webgis dynamically. In addition, there is also a metadata section on the homepage to download maps that are webgis content. 

Kata Kunci : Penyakit Menular, HIV/AIDS, WebGIS