PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN EKONOMI KELUARGA (Studi Pada Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat)
Diaztera Mochamad Yuniar, Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat M.Ec.; Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si
2025 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional
Penelitian ini berjudul "Peran Lurah dalam Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Implikasinya terhadap Ketahanan Ekonomi Keluarga" dengan fokus studi pada Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Lurah dalam upaya pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, serta menyelidiki implikasi dari peran tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, purposive sampling, dan dokumentasi. Narasumber yang terlibat mencakup Lurah, Staf Kelurahan, dan anggota masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lurah di Kelurahan Jatijajar memainkan peran penting dalam mengelola pemerintahan lokal dan melayani masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan peran lurah secara normatif sebagai pelaksana regulasi, peran ideal dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri dan peran faktual dalam menghadapi tantangan nyata di lapangan, Lurah Jatijajar melaksankan kegiatan pemberdayaan melalui kegiatan pelatihan keterampilan dan pengentasan kemiskinan. Lurah melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan tata rias pengantin, servis HP, pengolahan produk lokal, pemilahan sampah, budidaya maggot, pekarangan pangan lestari (P2L), dan pembentukan bank sampah. Strategi pemberdayaan ini menekankan tiga aspek: enabling (membuka akses melalui pelatihan dan bantuan modal), protecting (melindungi hak masyarakat), dan empowering (meningkatkan kapasitas melalui pelatihan dan kelompok usaha). Kolaborasi dengan stakeholder seperti Biomagg dan Garuda Food Indonesia juga berkontribusi pada kemandirian ekonomi keluarga melalui konsep kerja - untung - tabung.
Implikasi dari peran Lurah terlihat pada peningkatan indikator ketahanan ekonomi keluarga. Pendapatan peserta meningkat, banyak yang berhasil melampaui garis kemiskinan, dan stabilitas tempat tinggal mayoritas peserta terjaga. Kemampuan keluarga dalam membiayai pendidikan anak juga mengalami peningkatan, didukung oleh akses pada beasiswa dan bantuan pendidikan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya menabung dan partisipasi dalam program bank sampah turut memperkuat jaminan keuangan keluarga. Secara keseluruhan, program ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan ekonomi, meningkatkan kemandirian, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kelurahan Jatijajar.
This research titled "The Role of the Village Head in Empowering Human Resources and Its Implications for Family Economic Resilience" focuses on a case study in Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The primary objective of this study is to analyze the role of the Village Head in community empowerment efforts and enhancing family economic resilience, as well as to investigate the implications of this role.
The methodology employed is a descriptive qualitative approach, utilizing data collection techniques such as participant observation, in-depth interviews, purposive sampling, and documentation. The respondents include the Village Head, village staff, and community members.
The research findings indicate that the Village Head (Lurah) in Jatijajar Village plays a crucial role in managing local governance and serving the community within their jurisdiction. With a normative role as the implementer of regulations, an ideal role in fostering a prosperous and self-reliant society, and an actual role in addressing real challenges in the field, the Jatijajar Village Head conducts empowerment activities through skill training and poverty alleviation programs. The Village Head implements various community empowerment programs, including bridal makeup training, mobile phone repair services, local product processing, waste sorting, maggot cultivation, sustainable food yard (P2L), and the establishment of waste banks. These empowerment strategies emphasize three aspects: enabling (providing access through training and capital assistance), protecting (safeguarding community rights), and empowering (enhancing capacity through training and business groups). Collaboration with stakeholders such as Biomagg and Garuda Food Indonesia also contributes to family economic independence through the concept of work - profit - save.
The implications of the Village Head's role are evident in the positive impact on family economic resilience indicators. Participants' incomes have increased, with many surpassing the poverty line, and the majority of participants maintain stable living conditions. Families' ability to finance their children's education has also improved, supported by access to scholarships and educational assistance. Additionally, increased awareness of saving and participation in waste bank programs has strengthened families' financial security. Overall, this program significantly contributes to economic resilience, enhances independence, and prepares a better future for the community of Jatijajar Village.
Kata Kunci : Model pemberdayaan, SDM, Peran Lurah, Ketahanan ekonomi keluarga