Penentuan sektor unggulan di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
FAHRURRAZI, Prof.Dr. Abdul Halim, MBA.,Akt
2004 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor yang menjadi unggulan di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan. Secara spesifik tujuan tersebut terinci : mengurai pertumbuhan suatu variabel ekonomi PDRB (Dij), pengaruh laju pertumbuhan regional (Nij), pengaruh bauran industri mix (Mij), pengaruh alokasi (Aij) dan pengaruh keunggulan kompetitif (C’ij) yang berbeda-beda; menunjuktemukan deskripsi kegiatan ekonomi terutama struktur ekonomi wilayah yang menekankan kriteria pertumbuhan baik secara eksternal maupun internal; menunjuktemukan basis ekonomi wilayah terutama dari kriteria ekspor; menunjuktemukan deskripsi kegiatan ekonomi potensial, untuk menunjuktemukan peringkat kegiatan prioritas ekonomi unggulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder dengan runtun waktu 4 (empat) tahun, yaitu PDRB Provinsi Kalimantan selatan 1999-2002, dan PDRB Kabupaten Kotabaru 1999-2002. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini Shift-Share Modifikasi Esteban-Maequillas, Model Rasio Pertumbuhan (MRP), Location Quotien (LQ), Overlay, dan peringkat kegiatan ekonomi unggulan. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa perubahan PDRB (Dij) Kabupaten Kotabaru mengalami peningkatan 34,34%, keadaan ini disebabkan pengaruh pertumbuhan regional (Nij) 32,26%, pengaruh bauran industri mix (Mij) 3,10%, pengaruh alokasi (Aij) 10,85%, dan pengaruh keunggulan kompetitif (C’ij) 53,79%. Sektor unggulan atau basis yang mempunyai kriteria pertumbuhan, spesialisasi, dan keunggulan kompetitif meliputi: pertanian; pertambangan dan penggalian; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komonikasi, sedang subsektornya meliputi: tanaman perkebunan; pertambangan tanpa migas; perdagangan besar dan eceran; dan pengangkutan (angkutan laut). Dan diketahuinya sektor ekonomi yang sangat unggul, menjadi prioritas unggulan I, II, dan III yaitu sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, sektor pengangkutan dan komonikasi, dengan masingmasing sebesar 835, 785, dan 745. Diharapkan dapat dijadikan dasar kebijakan pembangunan ekonomi di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
This Research aimed for determining some sectors being considered as the leading ones in Kotabaru Regency of South Kalimantan Province. Specifically, it would elaborate the growth of a GRDP economic variable (Dij), and the different effects of regional growth (Nij), mixed industrial integration (Mij), allocation (Aij) and competitive superiority (C’ij); find out the description of economic activities, particularly the regional economic structure emphasizing the growth criteria, both externally and internally; find out the regional economic basis, especially of export criteria; find out the description of potential economic activities. This research employed secondary data of 4 (four) years period, namely the 1999-2002 GRDP of South Kalimantan Province and that of Kotabaru Regency. For analysis, it used Esteban-Maeuillas’ Shift-Share modification, Growth Ratio Model (MRP), Location Quotient and Overlay, as well as Level of Superiority Sector. The results illustrated that the change of GRDP (Dij) of Kotabaru Regency increased by 34.34% due to the effect of regional growth (Nij) of 32.26%, the effect of mixed industrial integration (Mij) of 3.10%, the effect of allocation (Aij) of 10.85%, and the effect of competitive superiority (C’ij) of 53.79%. The leading or basic sector having criteria of growth, specialty, and competitive superiority should cover: agriculture; mining and excavating; trade, hotel and restaurant; transport and communication. Regarding the sub sector, it should cope with plantation, other mining than oil and gas; wholesale and retail trades; and transport (inter island transportation). And, it was identified that the priority level of the leading sector activities was principally excellent regarding the first, second, third priority of superiority, namely the sectors of agriculture, mining and excavating, and transportation and communication of 835, 785, and 745, respectively. It might purposefully be fundament of economic developmental policy in Kotabaru Regency of South Kalimantan Province.
Kata Kunci : Sektor Unggulan, Penentuan Deskripsi Potensial