Analisis Sentimen sebagai Deteksi Bias pada Media dalam Konteks Kasus Pengeboman Beirut oleh Israel
Faiqal Dima Hanif, Haidar Buldan Thontowi, S.Psi, M.A., Ph.D
2025 | Skripsi | PSIKOLOGI
Penyerangan Israel ke Beirut, Lebanon melalui bom yang cukup masif menyebabkan terbunuhnya ratusan manusia, termasuk wanita dan anak-anak. Israel mengklaim bahwa serangan mereka ingin menyasar gudang senjata dari Hezbollah. Peristiwa ini memicu banyaknya pemberitaan pada media massa internasional. Namun, penyampaian dan narasi berbeda terlihat pada beberapa media berdasarkan latar belakang mereka. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Al-Sarraj & Lubbad (2018) bahwa terdapat bias pada media dalam menyampaikan suatu berita pada konteks konflik Israel-Palestina. Dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sentimen media barat dan non-barat dalam membahas peristiwa pengeboman di Beirut oleh Israel pada 23 September 2024. Metode yang digunakan adalah analisis sentimen menggunakan instrumen Linguistic Inquiry Word Count - 22 (LIWC - 22). Sentimen yang muncul akan dikategorisasikan berdasarkan kelompok media hingga terlihat polarisasi sikap dari kedua jenis media (barat dan non-barat). Penelitian ini dapat berimplikasi pada berkembangnya perspektif penelitian terkait analisis sentimen dalam bidang big data yang belum banyak dilakukan di Indonesia. Secara praktis, analisis sentimen juga dapat menjadi penunjang instansi untuk menentukan kebijakan berdasarkan opini dan sikap masyarakat.
The Israeli attack on Beirut, Lebanon, with some massive bombs killed hundreds of people, including women and children. Israel claimed that their attack was intended to target Hezbollah's weapons depot. This attack triggered a lot of news coverage in the international mass media. However, different narratives were seen in several media based on their backgrounds. This fact supported by the results of research by Al-Sarraj & Lubbad (2018) that there is bias in the media in conveying news in the context of the Israeli-Palestinian conflict. This study aims to conduct a sentiment analysis of western and non-western media in discussing the bombing in Beirut by Israel on September 23, 2024. The method used is sentiment analysis using the Linguistic Inquiry Word Count - 22 (LIWC - 22) instrument. The sentiment that emerges will be categorized based on media groups until the polarization of attitudes from both types of media (western and non-western) is seen. This research can have implications for the development of research perspectives related to sentiment analysis in the field of big data which has not been widely carried out in Indonesia. In practice, sentiment analysis can also support agencies in determining policies based on public opinion and attitudes.
Kata Kunci : Analisis Sentimen, Israel, Lebanon, Hezbollah, Emosi