Prospek pengembangan budidaya ikan kerapu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di daerah pantai Pacitan
SIMATUPANG, James Bonar, Dr. Budiono Sri handoko, MA
2004 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha pada semua jenis usaha nelayan budidaya ikan kerapu, kelompok budidaya ikan kerapu dan perusahaan yang bergerak pada usaha budidaya ikan kerapu di Kabupaten Pacitan. Penilaian kelayakan usaha menggunakan pendekatan kriteria investasi, analisis sensitivitas, analisis pendapatan, Policy Analysis Matrix (PAM) dan analisis kebijakan. Penilaian kelayakan usaha diuji berdasarkan bentuk pengelolaan yang bersifat pengelolaan agregat dan menurut per unit Keramba Jaring Apung (KJA) pada discount factor 16% dan 44%. Perhitungan investasi pada semua jenis usaha budidaya dilakukan selama satu kali musim tanam dan melakukan prediksi terhadap produksi dan pendapatan selama lima kali musim tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan usaha budidaya ikan kerapu bebek (Cromileptes Altivelis atau Trout) di Kabupaten Pacitan yang meliputi 3 kecamatan semua jenis usaha layak dikembangkan di wilayah Pacitan pada tingkat discount factor 16 % sedangkan pada df 44% menunjukkan jenis usaha nelayan budidaya tidak layak dikembangkan karena nilai Benefit Cost Ratio-nya berada di bawah 1 atau sebesar 0,9812 pada pengelolaan secara agregat sedangkan pada pengelolaan per unit KJA semua jenis usaha layak untuk dikembangkan. Kontribusi Social Benefit Cost dengan pendekatan PAM menunjukkan bahwa dampak perbedaan yang besar sehingga memungkinkan jenis usaha seperti perusahaan budidaya dan pedagang pengumpul yang memiliki modal lebih besar dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sesuai dengan kebijakan internal usaha. Perbandingan tingkat perolehan pendapatan berdasarkan hasil usaha baik pada usaha budidaya maupun perikanan tangkap, jenis usaha yang memperoleh tingkat pendapatan terbesar dari hasil budidaya adalah perusahaan dan dari sisi penangkapan hasil ikan laut pada nelayan tidak memberikan keuntungan sebab nilai jualnya sangat rendah. Hal ini sangat menguntungkan pendapatan para pedagang pengumpul perikanan tangkap maupun pedagang ikan kerapu. Untuk mengangkat kehidupan perekonomian masyarakat pada usaha budidaya dan nelayan tangkap masih diperlukan dukungan subsidi dan pembinaan dari pemerintah untuk meringankan beban pinjaman pada tingkat suku bunga komersial.
This research is to know the feasability of grouper fish fisherman, grouper business group, fish collector and firms in Pacitan. The judgement use investment criteria, sensitifity analyses, revenue analyses, Policy Analyses Matrix (PAM) and policy analyses. Business feasability valuation were tested based on management form and Keramba Jaring Apung (KJA) at discount factor 16% and 44%. Investment on the business were done one time and predicted the production and revenue. The research showed that business of the kerapu fish (Cromileptes Altivelis or trout) in Pacitan covered three district and all of business were feasable to be developed at Pacitan at discount factor of 16%, but at 44% were not feasable because the B/C Ratio were less than one or 0.9812 on aggregate business, and for each unit, the business were feasable. Social benefit cost by PAM aproaches showed that big impact for bigger trade and companies and contribute to the communities around the beach based on internal policy. Revenue comparation, the biggest wast companies revenue from breeding and revenue of fishing were low because of the bad price. The economic of breeding and fishing needed favor in kind of subsidy and guidance from the government tho lower the cost of debt at commercial rate of interest
Kata Kunci : Pendapatan Masyarakat Petani, Budidaya Ikan Kerapu