Ekspresi MicroRNA Jalur Autofagi dan Apoptosis pada Patomekanisme Preeklamsia Awitan Dini dan Awitan Lambat serta Hubungannya dengan Gambaran Klinis Berat Preeklamsia
Herman Sumawan, Prof. Dr. Heru Pradjatmo, M.Kes, SpOG (K)
2024 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum
Latar Belakang : Preeklamsia
masih menjadi masalah utama dalam kehamilan karena morbiditas dan mortalitas
yang tinggi. Preeklamsia awitan dini dan awitan lambat dianggap memiliki
patofisiologi dan luaran klinis yang berbeda. Perbedaan ini terjadi salah
satunya karena faktor epigenetik. MicroRNA merupakan bagian dari epigenetik yang mengatur fungsi biologis dan bersifat stabil yang dapat
digunakan sebagai biomarker untuk deteksi, diagnostik dan prognostik pada
preeklamsia. Hal ini karena kemampuannya untuk mengatur hampir setiap aspek fungsi sel pada
proses plasentasi termasuk proses
autofagi dan apoptosis yang diduga berperan pada patogenesis preeklamsia awitan
dini dan lambat.
Tujuan penelitian : Mengetahui profil miRNA plasma eksosom, identifikasi disregulasi
miRNA, menganalisis secara in silico jalur mekanisme preeklamsia dan
melihat ekspresi miRNA plasma pada jalur apoptosis dan autofagi serta
hubunganya dengan gambaran klinis berat pada preeklamsia awitan dini dan awitan
lambat sehingga dapat membantu sebagai biomarker untuk skrining, diagnostik dan
prognostik pada tatalaksana preeklamsia.
Rancangan penelitian: Desain
penelitian adalah potong lintang dengan
tahap profiling miRNA preeklamsia dari
eksosom plasma pada 12 subjek
yang terbagi 3 preeklamsia awitan dini, 3 awitan lambat serta 6 hamil normotensi
sebagai kontrol untuk melihat profil miRNA.
Pemeriksaan
profil dengan nanostring dan analisis in silico dengan Diana miR path V.3 untuk
menilai ekspresi upregulasi dan downregulasi miRNA khususnya jalur
autofagi dan apoptosis. Analisis minimum
free energy dari miRTarBase digunakan untuk memilih 4 miRNA jalur autofagi dan
apoptosis. Validasi 4 miRNA menggunakan quantitative real time PCR pada 60
sampel terbagi dalam 4 kelompok. Data yang
dianalisis secara univariat dan bivariat untuk menilai ekspresi relatif ( fold change) miRNA preeklamsia awitan dini dan awitan
lambat serta uji korelasi menilai
hubungan ekspresi miRNA dengan gambaran klinis preeklamsia.
Hasil : Terdapat 12
miRNA upregulated dan 12 miRNA downregulated, signaling pathway secara in
silico yang paling berperan pada preeklamsia awitan dini dan awitan lambat
adalah Erb dan Foxo signaling pathway (p<0>Penelitian menunjukkan ekspresi miR-192-5p ( FC :
11,3) dan miR-200c-3p (FC:9,2) terjadi upregulasi
pada preeklamsia awitan dini. Sedangkan miR-660-3p dan miR-665 ekspresinya downregulasi pada preeklamsi awitan dini
tetapi tidak bermakna secara statistik. miR-665 menunjukkan perbedaan bermakna
antara preeklamsia dengan kehamilan normal. Terdapat korelasi positif miR-192-5p
dan miR-200c-3p dengan gambaran klinis berat pada preeklamsia.
Kesimpulan:
miR-192-5p
merupakan kandidat marker miRNA jalur autofagi dan miR-200c-3p pada jalur
apoptosis yang membedakan preeklamsia awitan dini dan awitan lambat serta dapat
menjadi marker prognostik gambaran klinis berat, dan miR-665 dan 660-3p merupakan
kandidat miRNA untuk prediktor preeklamsia.
Background:
Preeclampsia remains a major problem in pregnancy
due to its high morbidity and mortality. Early and late-onset preeclampsia are
thought to have different pathophysiology and clinical outcomes. This
difference is due to epigenetic factors. MicroRNAs are part of epigenetics that
regulate biological functions and are stable and can be used as biomarkers for
detection, diagnosis and prognosis in pre-eclampsia. This is due to their
ability to regulate almost every aspect of cell function during placentation,
including autophagy and apoptosis, which are thought to play a role in the
pathogenesis of early and late onset pre-eclampsia.
Objective:
To determine the miRNA profile of plasma exosomes,
identify miRNA dysregulation, analyze in silico the mechanism pathway of
pre-eclampsia and investigate plasma miRNA expression in apoptosis and
autophagy pathways and their relationship with severe clinical features in
early and late onset preeclampsia so that it can help as a biomarker for
screening, diagnosis and prognosis in preeclampsia management.
Study
Design: The study design was cross-sectional with
pre-eclampsia miRNA profiling stage from plasma exosomes in 12 subjects divided
into 3 early onset pre-eclampsia, 3 late onset and 6 normotensive pregnancies
as controls to see miRNA profiles. Profile examination by nanostring and in
silico analysis with Diana miR path V.3 to assess the up- and downregulation of
miRNA expression, especially the autophagy and apoptosis pathways. Minimum free
energy analysis of miRTarBase was used to select 4 miRNAs of autophagy and
apoptosis pathways. Validation of 4 miRNAs using quantitative real-time PCR on
60 samples divided into 4 groups. Data were analyzed univariately and
bivariately to assess the relative [removed]fold change) of early onset and
late onset pre-eclampsia miRNAs, and correlation test to assess the
relationship between miRNA expression and clinical features of pre-eclampsia.
Results: There are
12 upregulated miRNAs and 12 downregulated miRNAs, the signaling pathway in
silico that plays the most role in early onset and late onset preeclampsia is
Erb and Foxo signaling pathway (p<0>
Conclusions: miR-192-5p is a candidate miRNA marker of the autophagy pathway and miR-200c-3p of the apoptosis pathway that discriminates early- and late-onset pre-eclampsia and may be a prognostic marker for severe clinical features, and miR-665 and 660-3p are candidate miRNAs for predictors of pre-eclampsia.
Kata Kunci : ekspresi miRNA, marker prognostik, preeklamsia awitan dini, preeklamsia awitan lambat, autofagi, apoptosis.