Laporkan Masalah

Understanding NEETs in Indonesia: Gendered Transition in the Changing Cultural Context

Fida Yus Faizah, Muhammad Najib, Dr., S.Sos., M.A.

2024 | Tesis | S2 Sosiologi

Proporsi tinggi pemuda yang tidak dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan (NEET) masih
menjadi masalah. Dalam konteks Indonesia, situasinya diperburuk oleh tingkat NEET yang jauh
lebih tinggi di kalangan perempuan muda dibandingkan laki-laki muda, dengan disparitas yang
paling tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Penelitian ini mengeksplorasi
karakteristik gender dari NEET berdasarkan statistik dan data kualitatif, membandingkan
pengalaman perempuan dan laki-laki muda yang berstatus NEET di dua provinsi besar di
Indonesia: Jawa Barat dan Jawa Tengah. Penelitian ini menyajikan bukti tentang peran faktor
struktural, institusional, dan individu dalam berkontribusi terhadap status NEET. Studi ini juga
menyoroti kesulitan yang dihadapi perempuan muda karena mereka terpinggirkan dari pekerjaan
dan pendidikan formal akibat norma gender tradisional yang mengakar, nilai-nilai patriarki, dan
harapan sosial yang dikenakan kepada mereka. Selain itu, berbagai hambatan tersebut dapat
memengaruhi perempuan muda pada berbagai waktu sepanjang hidup mereka. Dalam hal ini,
mengatasi masalah tersebut memerlukan penggabungan kerangka konseptual transisi dari sekolah
ke dunia kerja dan dimensi budaya masyarakat, khususnya di Indonesia, di mana kasus ini
memberikan temuan empiris yang signifikan. Selain itu, studi ini menyerukan pengakuan terhadap
pekerjaan domestik yang tidak dibayar untuk menutup kesenjangan gender dalam indikator NEET.

The high proportion of youth not in education, employment, or training (NEET) remains an issue. In
the Indonesian context, the situation is exacerbated by the significantly higher NEET rate among
young women than young men, with the disparity being the highest compared to other ASEAN
nations. This research explores the gendered characteristics of NEETs based on statistics and
qualitative data, comparing the experiences of young women and men with NEET status in two large
provinces in Indonesia: West Java and Central Java. It presents evidence on the role of structural,
institutional, and individual factors in contributing to the NEET status. This study also highlights the
adversity young women face as they are excluded from employment and formal education due to the
entrenched traditional gender norms, patriarchal values, and social expectations upon them. Also,
such multiple barriers can impact young women at various times throughout the course of their
lives. In this case, addressing the issue requires combining the conceptual framework of school-towork
transition and the cultural dimension of society, particularly in Indonesia, for which the case
provides a significant empirical finding. Furthermore, the study calls for recognizing unpaid
domestic labor to close the gender gap in the NEET indicator.

Kata Kunci : NEET, gender, school-to-work transition, culture

  1. S2-2024-501835-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501835-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501835-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501835-title.pdf