Perbedaan Lama Kerja Obat Anestesi Antara Metode Jarum Suntik Dengan Metode Tanpa Jarum Suntik Pada Sirkumsisi di Klinik Rh. Medika Yogyakarta

Y. Sigit Kumara, Khudazi Aulawi, S.Kp., M.Kes., M.N.Sc., PhD. ; Ariani Arista Putri Pertiwi, S.Kep., Ns., MAN., DNP.

2024 | Tesis | S2 Magister Keperawatan

Latarbelakang: Sirkumsisi merupakan prosedur bedah yang dilakukan untuk mengangkat sebagian kulit yang menutupi glans penis, yang dikenal dengan istilah preputium, sehingga glans penis menjadi terbuka. Tindakan ini memiliki berbagai manfaat, baik dalam konteks agama maupun kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan efektivitas antara anestesi yang menggunakan metode jarum suntik dan metode tanpa jarum suntik pada prosedur sirkumsisi.

Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain prospective cohort study yang dilengkapi dengan analisis menggunakan uji Independent t-test. Sebanyak 28 responden terlibat dalam masing-masing kelompok, yaitu kelompok yang menggunakan metode jarum suntik dan kelompok yang menggunakan metode tanpa jarum suntik. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa onset waktu kerja obat anestesi, pada kelompok yang menggunakan metode jarum suntik memiliki rata-rata waktu 4,53 menit, sedangkan pada kelompok tanpa jarum suntik adalah 3,14 menit. Selain itu, durasi dari tercapainya efek mati rasa hingga hilangnya efek anestesi pada kelompok jarum suntik adalah 95,39 menit, sementara pada kelompok tanpa jarum suntik adalah 79,00 menit.

Kesimpulan: Penggunaan metode anestesi tanpa jarum suntik menghasilkan waktu kerja obat yang lebih cepat dibandingkan dengan metode jarum suntik.

Background: Circumcision is a surgical procedure that involves the removal of a portion of the prepuce, the skin covering the glans penis, thereby exposing the glans penis. This procedure is associated with various benefits in both religious and health contexts.

Objective: This study aims to evaluate and compare the effectiveness of anesthesia administered via the syringe method and the needleless method during circumcision procedures.

Method: This research employs an observational design with a prospective cohort approach, supplemented by statistical analysis using the independent t-test. A total of 28 respondents were assigned to each group: the syringe method group and the needleless method group. Data collection was conducted using an observation sheet as the primary instrument.

Results: The results indicate that the average onset time of the anesthetic effect was 4.53 minutes in the syringe method group, compared to 3.14 minutes in the needleless method group. Additionally, the duration from the onset of the anesthetic effect to its dissipation was 95.39 minutes in the syringe group and 79.00 minutes in the needleless group. 

Conclusion: The needleless anesthesia method is associated with a faster onset of anesthetic action compared to the syringe method, suggesting its potential as a more efficient alternative for circumcision procedures.

Kata Kunci : Anesthesia, needle anesthesia (NA), circumcision, free needle anesthesia (FNA), drug duration of action.