Wacana Stigmatisasi terhadap Individu Bebas Anak di Youtube: Analisis Wacana Kritis
Tsalits Syafa'atun Nashiroh, Dr. Aprillia Firmonasari, S.S., M.Hum., DEA.
2024 | Tesis | S2 Linguistik
Diskursus bebas anak dalam berbagai sudut pandang di media sosial tidak lepas dari adanya komentar yang menstigmakan individu bebas anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan struktur wacana stigmatisasi dan konteks sosial yang potensial melatarbelakangi adanya stigmatisasi terhadap individu bebas anak. Data penelitian ini adalah tuturan tertulis berupa komentar yang mengandung evaluasi negatif tentang individu bebas anak pada dua video bertopik bebas anak di kanal Youtube Menjadi Manusia dan Watchdoc Image. Penelitian ini menggunakan model Analisis Wacana Kritis Van Dijk dengan metode deskriptif-kualitatif. Analisis struktur wacana dieksplorasi dari tema dan penanda lingual.
Hasil analisis komentar pada dua video di kanal Youtube Menjadi Manusia dan Watchdoc Image menunjukkan adanya wacana stigmatisasi terhadap individu bebas anak. Walaupun dua video tersebut menghadirkan konten dan partisipan yang berbeda, hasil analisis struktur tema menunjukkan adanya kemiripan tema yang ditonjolkan. Tema dominan dari keduanya menunjukkan bahwa bebas anak tidak sesuai dengan pedoman agama. Perbedaan konten dan partisipan mengarahkan pada adanya beberapa perbedaan tema di masing-masing video dalam jumlah yang tidak signifikan. Selain itu, stigma dalam komentar juga dapat ditandai dari penggunaan ekspresi lingual yang mencakup penggunaan kosakata, frasa, penggunaan negasi, dan pertanyaan retoris. Temuan penanda lingual didominasi oleh penggunaan frasa dengan konstruksi makna atributif yang menyematkan penjelasan negatif terhadap karakteristik individu bebas anak. Adanya komentar stigmatisasi terhadap individu bebas anak dilatarbelakangi oleh konteks sosial yang bertentangan dengan konsep bebas anak. Konteks sosial dalam komentar mencakup asal gagasan bebas anak, ideologi pronatalis sebagai ideologi dominan, konteks agama, dan konteks heteronormativitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan kekhasan struktur wacana stigmatisasi terhadap individu bebas anak dalam komentar di media sosial.
The discourse on childfree in various perspectives on social media is inseparable from comments that stigmatize childfree individuals. This research aims to describe the discourse structure of stigmatization and the social contexts that potentially stigmatize childfree individuals. The research data consists of written utterances in the form of comments containing negative evaluations of childfree individuals on the Youtube channels Menjadi Manusia and Watchdoc Image in two videos on the topic of childfree. This research employs Van Dijk’s Critical Discourse Analysis model with a descriptive-qualitative method. The analysis of discourse structure is explored from themes and linguistic markers.
The findings of the analysis of comments on two videos on the Youtube channels Menjadi Manusia and Watchdoc Image indicate the existence of stigmatization of discourse against childfree individuals. Although the two videos present different content and participants, the findings of the theme structure analysis show similarities in the theme highlighted. The dominant theme in both shows that being childfree does not align with religious guidelines. In addition, the stigma in the comments can also be identified through linguistic expressions, including vocabularies, phrases, negations, and rhetorical questions. The findings on linguistic markers are dominated by the use of phrases with attributive meaning constructions that attach negative explanations to the characteristics of childfree individuals. The stigmatization in the comments is influenced by social contexts that conflict with the concept of childfree. These social contexts include the origins of childfree ideas, pronatalism as the dominant ideology, religious context, and heteronormativity. The findings of this research are expected to present the uniqueness of the discourse structure of stigmatization against childfree individuals in social media comments.
Kata Kunci : stigma, komentar, individu bebas anak, struktur wacana, Analisis Wacana Kritis