Hubungan kemitraan agribisnis dalam budidaya ubikayu :: Studi kasus petani ubikayu di Desa Gandang Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau
ABEDNEGOE, Markurius, Dr. Soetatwo Hadiwigeno, MA
2004 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanBanyak hal dapat dilakukan untuk menciptakan jaringan bisnis yang saling menguntungkan semua pihak. Salah satu cara yang populer dan telah dikembangkan pemerintah saat ini adalah dengan pola kemitraan. Di sektor pertanian konsep kemitraan sudah berkembang cukup lama dalam bentuk kemitraan agribisnis atau yang dikenal pula dengan sistem pertanian kontrak (contract farming). Berdasarkan konsep tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola hubungan produksi petani ubikayu dan perusahaan pengolah (processing unit) melalui kemitraan agribisnis dan bagaimana pengaruhnya terhadap produksi ubikayu, pendapatan petani, dan tingkat harga yang diterima antara petani yang ikut dalam kemitraan dan petani yang tidak ikut dalam kemitraan. Bentuk hubungan kemitraan yang terjadi antara perusahaan CV. Perdana Bhakti dengan petani/kelompok tani ubikayu adalah pola hubungan kemitraan subkontrak dan kemitraan kerjasama operasional agribisnis. Dalam subkontrak, CV. Perdana Bhakti menyediakan bantuan peralatan produksi berupa mesin penggiling untuk memproduksi tepung gaplek, sedangkan kelompok mitra memproduksi kebutuhan perusahaan sebagian dari komponen produksinya, yaitu tepung gaplek. Pada bentuk pola kemitraan kerjasama operasional, CV. Perdana Bhakti selain berperan sebagai penjamin pasar, juga telah membantu petani/kelompok tani dalam memberikan jaminan kepada Bank Mandiri atas pinjaman petani/kelompok tani dalam pembiayaan perluasan tanam melalui program KKP (Kredit Ketahanan Pangan). Para petani/kelompok tani selain telah menyediakan lahan dan tenaga kerja, juga berkewajiban menyediakan suplai bahan baku berupa ubikayu segar dan gaplek kepada pihak perusahaan. Hasil penelitian terhadap pola hubungan kemitraan agribisnis dalam budidaya ubikayu di Desa Gandang Kecamatan Maliku pada umumnya menunjukkan hasil yang positif dan petani/kelompok tani yang bermitra memperoleh manfaat dalam bentuk pendapatan dan produktivitas dari usaha tani ubikayu yang lebih baik dibandingkan petani yang tidak bermitra. Selain peningkatan pendapatan dan hasil produksi, manfaat lain yang diterima petani mitra adalah akses pemasaran, kredit dan tehnologi. Meski demikian, ditemukan pula bukti bahwa hubungan kemitraan ini juga merugikan petani ubikayu ditunjukkan dengan tingkat harga yang diterima petani mitra maupun non-mitra masih rendah. Belum adanya kesepakatan harga antara perusahaan dan petani ubikayu ini hendaknya bisa diatur dalam suatu kontrak resmi, meski masih ada kekuatiran dari sebagian petani bahwa syarat-syarat dalam kontrak tersebut akan lebih merugikan para petani.
There are many matter could be conducted to create mutual business network profit. One of the populer and have already been developed by goverment, partnership pattern. In agricultural sector, the partnership concept have already been developed in the form of agribusiness, on the other side it is known as contract farming. According to this concept, the main aim of this research the production of cassava and processing unit of the farmers, what is the influenced about cassava production farmers opinion, and what is the production cost is accept by the farmers as compare to the others. There is a subcontract and agribusiness cooperation relationship between CV. Perdana Bhakti and farmers. In subcontract aggrement system, CV. Perdana Bhakti provides equipments to the farmers for their getterment of production like cassava flour. On the other hand, farmers provides accessary materils to the company, that is cassava flour. However CV. Perdana Bhakti also ait as a loan provides, and provided loan to the farmers from the Mandiri Bank under the Program KKP (Credit Resilience Food). The cassava farmers also provided land and manpower, not only that they have to obligate to supply fresh raw materials (cassava and gaplek) to the company. The research result shows that a partnershif of agribusiness pattern is profitable at Gandang village subs district of Maliku. The farmers those who accept it is far better as compare to the others. Besides improvement of production result and earnings, another advantages are market accessing, credit and technologi. Some short, cassava farmers as well as others farmers got land priece from their production. However there is no aggrement of price between the cascava farmers and company, it will be arranged informal contract, even there is a doubtfull because most of the farmers get law profit in such a bond condition.
Kata Kunci : Budidaya Ubikayu,Kemitraan Agribisnis, partnership of agribusiness, cassava, processing unit, partner of farmer