Laporkan Masalah

WALKING TOUR SEBAGAI PRAKTIK SLOW TOURISM DI KOTAGEDE, YOGYAKARTA

Evander Dwi Pramana, Runavia Mulyasari, S. Ant., M. A.

2025 | Skripsi | PARIWISATA

Kotagede merupakan salah satu daya tarik wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai salah satu kawasan yang memiliki kondisi keruangan yang terbatas dan dikelilingi pemukiman penduduk, slow tourism merupakan salah satu konsep yang ditawarkan untuk mengakomodasi aktivitas pariwisata yang ada di Kotagede. Dengan wilayah yang dikelilingi jalan-jalan sempit, praktik walking tour merupakan salah satu opsi yang eksis di Kotagede sebagai salah satu strategi yang berada di bawah konsep slow tourism. Lebih lanjut, penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan terdiri atas 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) verifikasi data. Penelitian ini didukung oleh informan yang merupakan tour operator lokal Kotagede, tour operator luar Kotagede, dan masyarakat lokal Kotagede. Melalui penelitian ini, dijabarkan realita praktik walking tour di Kotagede, serta analisis mendalam mengenai praktik itu sendiri. Adapun temuan-temuan yang ada dalam penelitian ini meliputi kondisi kewilayahan Kotagede sebagai sebuah ruang hidup dan adanya tantangan-tantangan koordinasi serta pelibatan masyarakat lokal dalam pelaksanaan walking tour. Dalam menegosiasikan tantangan-tantangan yang ditemukan, ada beberapa hal yang perlu diperkuat yaitu komunikasi antar pemangku kepentingan pariwisata di Kotagede, penyediaan pengalaman berkualitas, dan pengutamaan narasi dalam praktik walking tour yang ada di Kotagede.

Kotagede is one of the attraction in the Special Region of Yogyakarta. As a suburban tourist area with limited spatial conditions and surrounded by residential neighborhoods, the concept of slow tourism is proposed as a means to accommodate the current tourism situation in Kotagede. With its narrow streets, walking tours have become one of the existing options within the framework of slow tourism. Furthermore, this research uses a qualitative approach, drawing on primary and secondary data collected through observation, in-depth interviews, and literature studies. Data analysis techniques include 1) data reduction, 2) data display, and 3) data verification. This study is supported by informants, consisting of local tour operators from Kotagede, external tour operators, and local residents of Kotagede. The research aims to elaborate on the realities of walking tour practices in Kotagede and provides an in-depth analysis of these practices. The findings of this study encompass the spatial conditions of Kotagede as a living space, along with the challenges of coordination and the involvement of local communities in implementing walking tours. To negotiate these challenges, several areas need strengthening: communication among tourism pemangku kepentingans in Kotagede, the provision of quality experiences, and an emphasis on narrative in the practice of walking tours in Kotagede.

Kata Kunci : narasi, pengalaman, slow tourism, walking tour

  1. S1-2025-428407-abstract.pdf  
  2. S1-2025-428407-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-428407-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-428407-title.pdf