Perubahan Politik Luar Negeri Turki Pasca Penangguhan Menjadi Anggota Uni Eropa
Muhamad Fikrul Umam, Dr. Siti Muti'ah Setiawati, M.A.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional
Tesis ini mendeskripsikan bagaimana pandangan Turki terhadap hubungannya dengan Uni Eropa dari waktu ke waktu, serta menganalisis mengapa Turki mengalami perubahan politik luar negeri dengan tidak lagi fokus menjadi anggota Uni Eropa. Turki merupakan aktor strategis dalam tatanan global dan Uni Eropa adalah organisasi regional terbesar. Hubungan Turki dan Uni Eropa bersifat sangat dinamis. Pada periode tertentu, proses integrasi keduanya dapat berjalan dengan baik dan cepat. Namun, pada fase lainnya justru berjalan pelan dan menimbulkan perselisihan. Hingga pada tahun 2019, Uni Eropa menangguhkan negosiasi Turki menjadi anggota Uni Eropa. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif-analitis. Identifikasi masalah menggunakan kerangka Konstruktivisme. Cara pandang Turki terhadap hubungannya dengan Uni Eropa mengalami perubahan yang dinamis dari waktu ke waktu. Setiap periode tertentu, Turki menunjukkan pandangan yang berbeda-beda terhadap Uni Eropa, begitu pun sebaliknya. Adanya perubahan cara pandang Turki menyebabkan perubahan juga pada politik luar negerinya. Naik turunnya hubungan Turki dan Uni Eropa tak bisa lepas dari benturan cara pandang Turki terhadap Uni Eropa dan cara pandang Uni Eropa terhadap Turki. Turki tidak lagi fokus melakukan integrasi menjadi anggota Uni Eropa karena terjadi perubahan identitas, cara pandang dan interpretasi Turki dalam melihat Uni Eropa. Perubahan identitas, cara pandang dan interpretasi tersebut membentuk politik luar negeri Turki yang semakin independen, multidimensional dan proaktif. Turki memandang Uni Eropa sebagai lawan bagi Turki. Cara pandang tersebut menghasilkan politik luar negeri Turki yang bertentangan dan berseberangan dengan Uni Eropa.
This thesis describes how Turkey views European Union from time to time, and analyzes why Turkey has changed its foreign policy by no longer focusing on being a member of the European Union (EU). Turkey is a strategic actor in the global order and the EU is the largest regional organization. The relationship between Turkey and the EU is very dynamic. In certain periods, the integration process can run well and fast. However, in other phases, it is slow and faces obstacles. Until in 2019, the EU suspended negotiations for Turkey to become a member. This thesis uses a qualitative method with a descriptive-analytical design and uses Constructivist conceptual framework. Turkey's perspective on European Union has changed dynamically from time to time. In certain periods, Turkey shows a different perspective on the EU, and vice versa. The change in Turkey's perspective has also caused changes in its foreign policy. The ups and downs of the relationship between Turkey and EU cannot be separated from the clash of Turkey's perspective on European Union and European Union's perspective on Turkey. Turkey is no longer focused on the integration of European Union because there has been a change in Turkey's identity, perspective and interpretation of the EU. The changes have shaped Turkey's foreign policy to become sharply independent, multidimensional and proactive. Turkey views European Union as an enmity for Turkey. This perspective has resulted in Turkey's foreign policy clashing with the EU.
Kata Kunci : Turki, Uni Eropa, Politik Luar Negeri, Identitas, Konstruktivisme