Tingkat bahaya erosi tanahpermukaan di daerah tangkapan bendungan Lahor kabupaten Malang Jawa Timur
Sudarso, Drs. Sunardi Joyosuharto; Drs. Suratman, M.Sc.
1991 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANPenelitian ini dilakukan di daerah tangkapan bendungan Lahor, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini; 1. untuk mengetahui tingkat bahaya erosi tanah permukaan dan persebarannya, 2. untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari faktor-faktor kehilangan tanah maksimum terhadap kehi¬langan tanah maksimum, dan 3. mengevaluasi tingkat bahaya erosi tanah permukaan berdasarkan faktor yang paling berpe¬ngaruh, dan dengan pertimbangan kemampuan lahannya. Metode yang digunakan untuk menghitung kehilangan tanah permukaan maksimum didekati dengan Universal Soil Loss Equa¬tion (USLE) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1978), sedang untuk menentukan indeks faktor-faktor kehi¬langan tanah permukaan maksimum digunakan rumus yang sudah dimodifikasi untuk daerah tropis (Indonesia), adapun faktor tersebut meliputi, erosivitas hujan digunakan rumus indeks erosivitas hujan bulanan dari Bols (1978), erodibilitas tanah digunakan nomogram Wischmeier (1971) yang telah dikonversikan kesatuan metrik oleh Arnoldus (1977), penentuan indeks pan¬jang dan kemiringan lereng erosi digunakan rumus Keersebelick (1984), dan penentuan indeks pengelolaan tanaman dan konser¬vasi tanah didasarkan pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan di Indonesia. Penentuan indeks-indeks kehilangan tanah maksimum dilakukan pada setiap satuan pemetaan, yaitu satuan lahan, adapun satuan lahan tersebut diperoleh dari kompilasi Peta geomorfologi, Peta bentuk penggunaan lahan, dan Peta kelas kemiringan lereng. Klasifikasi yang digunakan untuk menentukan tingkat bahaya erosi didasarkan klasifikasi dari Departemen Kehutanan (1988), yaitu yang didasarkan atas pertimbangan bahaya erosi tanah dan kedalaman tanah. Dari hasil klasifikasi tersebut selanjutnya dilakukan analisis Varians untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh dari faktor-faktor kehi¬langan tanah maksimum terhadap kehilangan tanah maksimum. Apabila dari hasil analisis varians tersebut didapatkan ada perbedaan yang nyata, selanjutnya dilakukan analisis korelasi berganda untuk mengetuhi faktor yang paling berpengaruh terhadap kehilangan tanah maksimum. Hasil dari klasifikasi tinqkat bahaya erosi di daerah penelitian didapatkan satuan lahan yang berada pada tingkat bahaya erosi sangat berat seluas 5,63 Km', pada tingkat bahaya erosi berat seluas 21,444 Km', pada tingkat bahaya erosi sedang seluas 26,0'8 Km', pada tingkat bahaya erosi ringan seluas 27,952 Km,,dan pada tingkat bahaya erosi sangat ringan seluas 24,7 Km'. Analisis varians pada tingkat bahaya erosi sangat berat, sedang, dan ringan tidak diperoleh perbedaan yang nyata dari faktor-faktor kehilangan tanah maksimum terhadap kehilangan tanah maksimum, sedang pada tingkat bahaya erosi berat, dan sangat ringan diperoleh perbedaan yang nyata. Faktor yang paling berpengaruh pada tingkat bahaya erosi berat adalah faktor erosivitas hujan, dan pada tingkat bahaya erosi sangat ringan adalah faktor praktek konservasi. Berdasarkan tinjauan kemampuan lahan, didapatkan satuan lahan yang penggunaan lahannya melebihi kelas kemampuaqnya pada tingkat bahaya erosi sangat berat seluas 3,L88 Km4, dan pada tingkat bahaya erosi berat seluas 15,569 Km , sedang penggunaan Iahan pada tingkat bahaya erosi yang lainnya masih berada dalam kelas kemampuannya.
-
Kata Kunci : Erosi tanah,Malang,Jawa Timur