Laporkan Masalah

MOTIVASI BETERNAK KAMBING PERAH PASCA PERUBAHAN SELURUH ATAU SEBAGIAN KOMODITAS PEMELIHARAAN SAPI PERAH MENJADI KAMBING PERAH DI DUSUN TURGO, SLEMAN, YOGYAKARTA

Tommy Andjar Ciputra Kasiman, Prof. Dr. Ir. Kustantinah, DEA.; Prof Ir. Fransiskus Trisakti Haryadi, M.Si., Ph.D., IPM

2014 | Skripsi | S1 PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis motivasi beternak kambing perah pasca perubahan sebagian atau seluruh komoditas dari sapi perah ke kambing perah. 2) Menganalisis pengaruh karakteristik sosial demografi (umur, pendidikan, penguasaan lahan, anggota keluarga usia produktif) dan perilaku komunikasi (tingkat kosmopolit) terhadap tingkat motivasi beternak kambing perah. 3) Menganalisis perbedaan motivasi antara peternak berstatus berubah sebagian atau masih memelihara sapi perah serta kambing perah dengan peternak yang berstatus berubah seluruhnya atau hanya memelihara kambing perah saja terhadap motivasi beternak kambing perah. Pengambilan data dilakukan di Dusun Turgo, Sleman, Yogyakarta. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 peternak kambing perah di Dusun Turgo. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan bantuan kuesioner yang sudah valid dan reliabel. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar peternak (76,6%) mempunyai motivasi yang tinggi dalam beternak kambing perah. Faktor yang mempengaruhi motivasi beternak kambing perah secara positif adalah penguasaan lahan (P?0,05) sedangkan faktor yang mempengaruhi secara negatif adalah jumlah anggota keluarga usia produktif (P?0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat motivasi beternak kambing perah tergolong tinggi. Semakin luas lahan yang dikuasai maka semakin tinggi motivasi beternak kambing perah. Motivasi beternak kambing perah akan semakin tinggi apabila jumlah anggota keluarga usia produktif semakin sedikit. Kata Kunci : Peternak Kambing Perah, Motivasi.

The objectives of this research were 1) To analyze the motivation of the farmers to develop their farm especially dairy goats after the changes from dairy cattle comodity to dairy goat. 2) To analyze the effects of socio demography characteristics (age, education, cultivated land area, and the number of family member be in productive age) and communication behavior (cosmopolite level) on the level of dairy goat farmers motivation. 3) To Analyze the differences of motivation between farmer status changed partially or still maintain dairy cows and dairy goats with farmer status changed entirely or just maintain dairy goats on the level of dairy goat farmers motivation. The data were collected from Turgo Village, Sleman, Yogyakarta. The number of respondents were 60 farmers in Turgo Subvillage. Data were collected by interviewing directly to the respondents using a good prepared questionnaire that was tested its validity and reliability. The linear multiple regression analysis was used to analyze the data. The regression equation. The results showed that motivation of the most farmers (76,6%) was in high category. Factor influencing the level of motivation positively significant was cultivated land area (P? 0.05), but the factor of number of family member be in productive age influenced negatively significant (P? 0.05). The conclusion of this research was that the level of dairy goat farmers motivation was in high category. The more cultivated land area are controlled the higher motivation of raising dairy goats. Motivation of raising dairy goats will be higher if the number of family members be in productive age was higher. Keywords: Dairy goat farmer, Motivation.

Kata Kunci : Peternak Kambing Perah, Motivasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.