Persepsi Wisatawan dan Sikap Pemangku Kepentingan Terhadap Risiko dan Mitigasi Bencana Tsunami di Pantai Wambuliga
Sumitro Safiuddin, Dr. Sri Rahayu Budiani, S.Si., M.Si; Dr. Ir. Muhamad, S.T., M.T., IPU.ASEAN., Eng.
2024 | Tesis | S2 Magister Kajian Pariwisata
Wakatobi merupakan wilayah yang memiliki
keanekaragaman hayati bawah laut, sehingga menjadikannya sebagai destinasi
wisata prioritas. Akibatnya, sektor pariwisata mengalami perkembangan yang
signifikan, terutama amenitas serta daya tarik wisata seperti halnya Pantai
Wambuliga. Namun di lain sisi, Wakatobi memiliki index risiko bencana tsunami
yang tinggi, maka perlu adanya manajemen bencana terutama di area wisata.
Pemangku kepentingan memainkan peran strategis dalam proses ini, sebagaimana
juga wisatawan, dimana persepsi wisatawan tentang risiko dan penerapan mitigasi
dapat menjadi bahan evaluasi dan data tambahan dalam perencanaan manajemen
bencana yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis persepsi wisatawan terhadap risiko dan mitigasi bencana tsunami di
Pantai Wambuliga serta mengidentifikasi sikap pemangku kepentingan terkait
risiko dan kesiapan mitigasi yang ada.
Metode campuran digunakan, kuesioner kepada
wisatawan dan wawancara mendalam kepada pemangku kepentingan.
Penelusuran dokumen juga dilakukan, yang memiliki
relevansi dan mendukung ketersediaan data penelitian. Data statistik kuesioner
dilakukan kategorisasi dan uji Chi-square sebagai bentuk analisis, sedangkan
wawancara menggunakan analisis tematik dengan memilah, sikap terhadap risiko bencana tsunami,
mitigasi struktural dan non-struktural.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa Persepsi wisatawan terhadap risiko dan mitigasi bencana tsunami di Pantai
Wambuliga menunjukkan kompleksitas yang dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran
situasional, minimnya tanda bahaya fisik, serta akses informasi yang tidak
memadai. Meskipun wisatawan memiliki pengetahuan tentang mitigasi, implementasi
langkah-langkah seperti rambu evakuasi dan sistem peringatan dini dianggap
tidak memadai. Di sisi lain, pemangku kepentingan menyadari pentingnya mitigasi
tetapi menghadapi kendala seperti keterbatasan anggaran, koordinasi, dan sumber
daya manusia. Edukasi interaktif dan keterlibatan masyarakat lokal juga belum
optimal. Diperlukan sinergi kuat antar pihak, alokasi sumber daya memadai, dan
komitmen preventif untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Wakatobi is an area
that has underwater biodiversity, making it a priority tourist destination. As
a result, the tourism sector has experienced significant development,
especially amenity and tourist attractions such as Wambuliga Beach. On the
other hand, Wakatobi has a high tsunami disaster risk index, hence the need for
disaster management, especially in tourist areas. Stakeholders play a strategic
role in this process, as do tourists, whose perceptions of risk and mitigation
practices can be used as evaluation materials and additional data in planning
effective disaster management. Therefore, this study aims to analyze tourists'
perceptions of tsunami disaster risk and mitigation at Wambuliga Beach and
identify stakeholders' attitudes regarding risk and existing mitigation
readiness.
Mixed methods were
used, questionnaires to tourists and in-depth interview to stakeholders.
Document searches were also conducted, which have relevance and support the
availability of research data. The statistical data of the questionnaire was
categorized and Chi-square test was conducted as a form of analysis, While the
interviews used thematic analysis by disaggregating, attitudes towards tsunami
disaster risk, structural and non-structural mitigation.
The results
showed that Tourists' perceptions of tsunami disaster risk and mitigation at
Wambuliga Beach show complexities influenced by a lack of situational
awareness, a lack of physical danger signs and inadequate access to
information. Although tourists are knowledgeable about mitigation, the
implementation of measures such as evacuation signs and early warning systems
are considered inadequate. On the other hand, stakeholders recognize the
importance of mitigation but face constraints such as limited budget,
coordination and human resources. Interactive education and involvement of
local communities are also not optimal. Strong synergy between parties,
adequate resource allocation and preventive commitment are needed to improve
disaster preparedness.
Kata Kunci : Persepsi Risiko, Mitigasi Bencana, Tsunami, Pantai Wambuliga, Kabupaten Wakatobi