Perubahan Sosial Sedulur Sikep Samin Dampak Pembangunan Desa Wisata di Kabupaten Blora
Faela Noor Aulia, Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S.; Dr. Ir. Roso Witjaksono, M.S.
2024 | Tesis | S2 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Masifnya pembangunan masyarakat yang dilakukan, menyebabkan terjadinya perubahan sosial pada Sedulur Sikep. Pada beberapa titik wilayah komunitas Sedulur Sikep bermukim, mereka memutuskan untuk berubah. Perubahan ini kemudian mencapai titik puncak pada saat pembangunan pariwisata dilakukan secara masif. Dinamika perubahan sosial lokal yang dihadapi Sedulur Sikep berdampak pada identitas dan tradisi Sedulur Sikep, serta ajaran Sikep. Tujuan penelitian ini untuk: 1) menganalisis perubahan sosial yang terjadi pada Sedulur Sikep Samin di tingkat individu, kelompok, organisasi, institusi, dan masyarakat dampak pembangunan desa wisata di Kabupaten Blora, serta 2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya. Analisis metode deskriptif kuantitatif dilengkapi teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terstruktur. Penelitian dilakukan di Dusun Blimbing Desa Sambongrejo Kabupaten Blora berdasarkan pertimbangan pusat peradaban Sedulur Sikep Samin serta masifnya perubahan sosial yang terjadi. Jumlah responden sebanyak 43 Sedulur Sikep Samin yang dipilih dengan teknik convenience sampling dengan pertimbangan aspek kemudahan secara teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sedulur Sikep Samin mengalami perubahan sosial ditiap tingkatan di mana pembangunan desa wisata sebagai titik puncak perubahan yang terjadi. Faktor yang mempengaruhi meliputi umur, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, luas lahan garapan, dan status kependudukan. Meskipun peningkatan ekonomi tidak berdampak secara signifikan bagi masyarakat yang terlibat, namun pembangunan desa wisata meningkatkan toleransi dan kerukunan. Perubahan yang terjadi menandakan bahwa Sedulur Sikep Samin memiliki pola pikir yang terbuka dan keinginan untuk berkembang. Namun tetap penting untuk menjaga keseimbangan antara proses pembangunan masyarakat dalam hal ini yaitu desa wisata “Kampung Samin” dengan pelestarian nilai-nilai Sedulur Sikep Samin karena nilai-nilai dan tradisi mereka yang menjadi daya tarik unggulan wisata. Dengan demikian, diperlukan sinergitas antara pemerintah, pembuat kebijakan, peneliti, serta pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat.
The massive development of the community has caused social change in Sedulur Sikep. In some areas where the Sedulur Sikep community lives, they decided to change. This change then reached a breaking point when massive tourism development was carried out. The dynamics of local social change faced by Sedulur Sikep have an impact on Sedulur Sikep identity and traditions, as well as Sikep teachings. The objectives of this study are to: 1) analyze the social changes that occur in Sedulur Sikep Samin at the individual, group, organizational, institutional, and community levels due to the impact of tourism village development in Blora Regency, and 2) analyze the factors that influence it. Quantitative descriptive method analysis is complemented by data collection techniques through observation and structured interviews. The research was conducted in Blimbing Hamlet, Sambongrejo Village, Blora Regency based on the consideration of the center of Sedulur Sikep Samin civilization and the massive social changes that occurred. The number of respondents was 43 Sedulur Sikep Samin who were selected using convenience sampling technique with consideration of the technical ease aspect. The results showed that Sedulur Sikep Samin experienced social change at every level where the development of a tourist village was the culmination of the changes that occurred. Influencing factors include age, religion, education level, occupation, gender, cultivated land area, and population status. Although economic improvement does not have a significant impact on the communities involved, the development of tourist villages increases tolerance and harmony. The changes that occur indicate that Sedulur Sikep Samin have an open mindset and a desire to develop. However, it is still important to maintain a balance between the process of community development, in this case the “Kampung Samin” tourism village, and the preservation of Sedulur Sikep Samin values because their values and traditions are the main attraction of tourism. Thus, synergy between the government, policy makers, researchers, and stakeholders is needed to improve the quality of community empowerment.
Kata Kunci : Perubahan Sosial, Sedulur Sikep Samin, Ajaran Sikep, Pembangunan Pariwisata