Laporkan Masalah

Pelacur, Uang, Dan Kekuasaan Pada Keluarga Pelacur Di Desa Penghasil Pelacur Mojotengah

Firda Nurul Anissa, Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog

2024 | Tesis | S2 Psikologi

Penelitian ini membahas dinamika pelacur, uang, dan kekuasaan di desa pelacur, Mojotengah, Jawa Tengah. Dari sejarah dan literatur lokal, praktik pelacuran di Mojotengah memiliki akar sejarah yang dalam, mulai dari era kolonial hingga perkembangan industri. Fenomena ini tidak hanya dipicu oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh norma sosial yang telah mengakar dan diterima oleh masyarakat setempat.

Penelitian ini mengungkap bahwa pelacuran di Mojotengah telah menciptakan pergeseran peran dalam keluarga, di mana perempuan yang bekerja sebagai pelacur mengambil tanggung jawab untuk menjadi tulang punggung keluarga menggantikan posisi laki-laki yang lumrahnya menjadi pencari nafkah utama. Hal ini kemudian mempengaruhi dinamika kekuasaan di dalam keluarga mereka.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengeksplorasi fenomena pelacuran di Desa Mojotengah, Jawa Tengah. Penelitian ini berfokus pada pengumpulan data verbal melalui wawancara mendalam dan dokumen tertulis serta tidak tertulis. Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa pelacuran di Mojotengah bukan hanya sebuah pekerjaan, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai status sosial dan kekayaan materi. Dengan menggunakan teori motivasi kekuasaan, penelitian ini menjelaskan bagaimana motif psikologis seperti kebutuhan akan kekuasaan dan status sosial mempengaruhi keputusan perempuan untuk terjun ke dalam dunia pelacuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pelacuran sering kali dianggap negatif, di Mojotengah, praktik ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan ekonomi, memberikan keuntungan finansial dan kekuasaan yang signifikan bagi para pelakunya.

This research illuminates the dynamics of prostitutes, money, and power in Mojotengah, Central Java. Based on the local history and literature, the practice of prostitution in Mojotengah has deep historical roots, starting from the colonial era to the industrial era. This phenomenon is not only triggered by economic factors, but also by social norms that have taken root and accepted by the local community.

This research reveals that prostitution in Mojotengah has created a shift in roles in the family, where the women who work as prostitutes take responsibility for becoming the breadwinner for their family, replacing the position of men who are usually the main breadwinners. Thus affected the dynamics of power within their families.

This research uses a qualitative approach with a case study method to explore the phenomenon of prostitution in Mojotengah, Central Java. This study focuses on collecting verbal data through in-depth interviews and written and unwritten documents. This study also identifies that prostitution in Mojotengah is not only a job, but also functions as a tool to achieve social status and material wealth. Using the theory of power motivation by McClelland, this study explains how psychological motives such as the need for power and social status influence women's decisions to enter the world of prostitution. The results of the study show that although prostitution is often considered negative, in Mojotengah, this practice has become an integral part of social and economic life, providing significant financial benefits and power for its perpetrators.

Kata Kunci : Pelacur, Uang, Kekuasaan, Mojotengah, Kualitatif, Studi Kasus

  1. S2-2024-501895-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501895-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501895-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501895-title.pdf