Sejarah Proyek Strategis Nasional Pertamina Tahun 1968-1976

NASYWA NUR ATHIYYA, Dr. Farabi Fakih, M.Phil

2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Penelitian ini mengkaji sejarah proyek-proyek strategis nasional Pertamina di bawah kepemimpinan Ibnu Sutowo (1968-1976), dengan berfokus pada Krakatau Steel, PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri), dan pembangunan Pulau Batam. Melalui pendekatan historis dan analisis sumber-sumber primer maupun sekunder, penelitian ini bertujuan mengungkap latar belakang keterlibatan Pertamina terhadap proyek-proyek di luar sektor migas, proses keberlangsungan ketiga proyek, serta dampak dari krisis Pertamina terhadap ketiga proyek strategis tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di bawah Ibnu Sutowo, Pertamina bertransformasi dari perusahaan minyak menjadi kekuatan ekonomi yang berperan dalam industrialisasi nasional. Proyek Krakatau Steel diinisiasi untuk membangun kemandirian industri baja nasional, Pusri dikembangkan untuk mendukung swasembada pangan melalui produksi pupuk, sementara pengembangan Batam dirancang sebagai daerah industri dan perhubungan perdagangan agar tidak terus bergantung pada Singapura. Meski diwarnai kontroversi terkait pendanaan dan manajemen, ketiga proyek tersebut meletakkan fondasi penting bagi perkembangan industri strategis Indonesia. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang peran Pertamina sebagai agen pembangunan nasional, khususnya pada awal era Orde Baru, sekaligus menganalisis pengembangan proyek-proyek non migas Pertamina, industrialisasi, dan pembangunan ekonomi Indonesia pada dekade 1970-an.

This research examines the history of Pertamina's national strategic projects under Ibnu Sutowo (1968-1976), focusing on Krakatau Steel, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), and the development of Batam Island. Through a historical approach and analysis of primary and secondary sources, this study aims to reveal the background of Pertamina's involvement in projects outside the oil and gas sector, the process of sustainability of the three projects, and the impact of the Pertamina crisis on the three strategic projects. The results show that under Ibnu Sutowo, Pertamina transformed from an oil company into an economic force that played a role in national industrialization. The Krakatau Steel project was initiated to build the independence of the national steel industry, Pusri was developed to support food self-sufficiency through fertilizer production, while the development of Batam was designed as an industrial and trade connection area so as not to continue to depend on Singapore. Despite controversies over funding and management, these three projects laid important foundations for the development of Indonesia's strategic industries. This research contributes to a deeper understanding of Pertamina's role as an agent of national development, particularly in the early New Order era, while analyzing Pertamina's development of non-oil and gas projects, industrialization, and Indonesia's economic development in the 1970s.

Kata Kunci : Pertamina, Proyek Strategis Nasional, Krakatau Steel, Pusri, Pulau Batam, Industrialisasi, Pembangunan Ekonomi.