Menelusuri Dinamika Imaji Kebijakan Biofuel: Eksplorasi Peran dan Perspektif Beragam Aktor di Indonesia
Alfareza Firdaus, Dr. Indri Dwi Apriliyanti, SIP., MBA.
2024 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan
biofuel di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung arah transisi
energi menuju energi yang ramah lingkungan dan keberlanjutan, namun dalam
prosesnya terdapat kompleksitas dinamika relasi antar aktor yang berkontribusi
pada kebijakan biofuel. Penelitian ini mengeksplorasi imaji dari variasi aktor,
seperti pemerintah, bisnis, lembaga penelitian, dan NGO yang saling
berinteraksi dalam mengelola imaji biofuel melalui pendekatan relational
co-productionist socio-technical imaginaries. Empat dimensi utama yang
digunakan, yakni meanings, knowings, doings, dan organizings untuk
menganalisis konstruksi dari imaji permasalahan energi, metode pengetahuan,
material dan aktivitas teknologi, serta tata kelola biofuel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebijakan biofuel cenderung didominasi oleh koalisi
pemerintah dan binis yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan kemandirian
energi nasional. Sementara itu, NGO sebagai aktor kontra hegemoni dengan
menyuarakan kritik terhadap dampak negatif produksi biofuel pada sosio-ekologis,
serta lembaga riset yang memosisikan dirinya secara fleksibel dalam transisi
energi biofuel ini. Kemudian, kebijakan biofuel di Indonesia merefleksikan
ketegangan antara logika status quo dengan upaya transformasi yang lebih
radikal dan inklusif. Kontribusi utama penelitian ini adalah memperluas
pemahaman tentang konsep socio-technical imaginaries dalam mengungkap
kaitannya dengan power dynamics dan power relations antar aktor
dalam kebijakan energi. Juga menawarkan wawasan tentang konsep socio-technical
imaginaries yang dapat membangun transisi energi yang lebih adil dan
inklusif.
Biofuel policy in Indonesia has a strategic role in supporting the
direction of energy transition towards environmentally friendly and sustainable
energy. However, relational dynamics between actors who contribute to biofuel
policy are complex. This research explores the imaginaries of various actors,
such as government, business, research institutions, and NGOs, interacting with
each other in managing biofuel imaginaries through a relational
co-productionist socio-technical imaginaries approach. Four main dimensions are
used, namely meanings, knowings, doings, and organizings, to analyze the
construction of images of energy problems, knowledge methods, material and
technological activities, and biofuel governance. The results show that biofuel
policies tend to be dominated by government and business coalitions oriented
towards economic growth and national energy independence. Meanwhile, NGOs are
counter-hegemonic actors by voicing criticism of the negative socio-ecological
impacts of biofuel production, as well as research institutions that position
themselves flexibly in this biofuel energy transition. Then, the biofuel policy
in Indonesia reflects the tension between the logic of the status quo and the
efforts of a more radical and inclusive transformation. The main contribution
of this research is to expand the understanding of socio-technical imaginaries
in revealing their relationship with power dynamics and power relations between
actors in energy policy. It also offers insights into the concept of socio-technical
imaginaries that can build a more just and inclusive energy transition.
Kata Kunci : Kebijakan biofuel, socio-technical imaginaries, relational co-production, transisi energi, Indonesia