Laporkan Masalah

Pelaksanaan Informed Consent pada tindakan Seksio Sesarea: Studi Metode Campur Penerapan Prinsip Bioetika pada Bidang Obstetri dan Ginekologi RINSIP BIOETIKA PADA BIDANG OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Juminten, Prof. Dra. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D; dr. Agung Dewanto, SpOG (K), Ph.D

2024 | Tesis | MAGISTER BIOETIKA

Seksio sesarea tidak sepenuhnya lebih baik dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Seksio sesarea dilakukan atas indikasi medis dan atas persetujuan pasien atau keluarganya. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien. Formulir informed consent mendokumentasikan tujuan dari persetujuan tindakan yang telah diinformasikan dan pengambilan keputusan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kepatuhan dan pengisian formulir informed consent dan menganalisis aspek bioetika informed consent pada tindakan seksio sesarea terencana. Metode yang digunakan adalah metode campur dengan pendekatan explanatory sequential design. Data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan dokter kebidanan, dokter jaga, bidan, dan pasien. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan dan pengisian formulir informed consent belum mencapai target (70%), dengan kedisiplinan dan perubahan rekam medik manual menjadi elektronik menjadi kendalanya. Dilema etik terjadi pada kondisi dimana orang terpenting dalam keluarga yang kompeten yang akan mengambil keputusan tidak hadir dan bila pemahaman dan pengetahuan pasien dan keluarganya kurang, serta bila pasien sebagai peserta BPJS. Implementasi informed consent dilakukan berdasarkan kaidah bioetika dengan otonomi, beneficence, non- maleficence dan justice, serta etika klinik dengan patient preference, medical indication, quality of life, dan contextual features. Selain itu etika berpikir deontology dan virtue ethics juga digunakan untuk menyelesaikan dilemma etik yang muncul. Analisis prima facie menjadi solusi untuk menyelesaikan dilema etik dalam pengambilan keputusan, yaitu dengan memilih prinsip atau kaidah yang lebih dominan nilai dan prioritasnya.

Seksio sesarea tidak sepenuhnya lebih baik dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Seksio sesarea dilakukan atas indikasi medis dan atas persetujuan pasien atau keluarganya. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien. Formulir informed consent mendokumentasikan tujuan dari persetujuan tindakan yang telah diinformasikan dan pengambilan keputusan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kepatuhan dan pengisian formulir informed consent dan menganalisis aspek bioetika informed consent pada tindakan seksio sesarea terencana. Metode yang digunakan adalah metode campur dengan pendekatan explanatory sequential design. Data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan dokter kebidanan, dokter jaga, bidan, dan pasien. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan dan pengisian formulir informed consent belum mencapai target (70%), dengan kedisiplinan dan perubahan rekam medik manual menjadi elektronik menjadi kendalanya. Dilema etik terjadi pada kondisi dimana orang terpenting dalam keluarga yang kompeten yang akan mengambil keputusan tidak hadir dan bila pemahaman dan pengetahuan pasien dan keluarganya kurang, serta bila pasien sebagai peserta BPJS. Implementasi informed consent dilakukan berdasarkan kaidah bioetika dengan otonomi, beneficence, non- maleficence dan justice, serta etika klinik dengan patient preference, medical indication, quality of life, dan contextual features. Selain itu etika berpikir deontology dan virtue ethics juga digunakan untuk menyelesaikan dilemma etik yang muncul. Analisis prima facie menjadi solusi untuk menyelesaikan dilema etik dalam pengambilan keputusan, yaitu dengan memilih prinsip atau kaidah yang lebih dominan nilai dan prioritasnya.

Kata Kunci : informed consent, kaidah bioetika, seksio sesarea

  1. S2-2024-502416-abstract.pdf  
  2. S2-2024-502416-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-502416-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-502416-title.pdf