Laporkan Masalah

Hasil dan Kandungan Nutrisi Beberapa Genotipe Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek)

SALMA ALIFAH FIRDAUSYA, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc.; Widhi Dyah Sawitri, S.Si., M. Agr., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Pemuliaan Tanaman

Kacang hijau (Vigna radiata L.) adalah tanaman pangan penting dengan kandungan nutrisi tinggi, seperti protein, zat besi (Fe), dan seng (Zn). Konsumsi kecambahnya memberikan manfaat tambahan karena peningkatan ketersediaan nutrisi selama perkecambahan. Penelitian ini mengevaluasi stabilitas hasil biji dan kandungan nutrisi kecambah dari sepuluh genotipe kacang hijau pada tiga lingkungan: lahan tegalan dan lahan bekas sawah dengan dan tanpa rhizobium. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan lingkungan sebagai petak utama dan genotipe sebagai anak petak. Kadar protein kecambah dianalisis menggunakan metode Kjeldahl, sedangkan kadar Fe dan Zn menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Analisis stabilitas menggunakan Eberhart-Russell yang divisualisasikan dengan biplot AMMI. Hasil menunjukkan bahwa lahan bekas sawah dengan rhizobium memberikan produktivitas tertinggi, sedangkan tegalan tanpa rhizobium terendah. Genotipe Kutilang, Vima 2, Vima 4, dan Murai unggul dalam produktivitas dan stabilitas kandungan nutrisi kecambah. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah untuk pemilihan genotipe adaptif, mendukung pengembangan kacang hijau yang berorientasi pada hasil tinggi dan kualitas gizi.

Mung bean (Vigna radiata L.) is an important food crop with high nutritional content, including protein, iron (Fe), and zinc (Zn). Consumption of mung bean sprouts offers additional benefits due to the increased availability of nutrients during germination. This study evaluates the stability of seed yield and the nutritional content of sprouts from ten mung bean genotypes in three environments: upland and paddy fields with and without rhizobium inoculation. Split-plot design was used, with environments as main plots and genotypes as subplots. Protein content in sprouts was analyzed using the Kjeldahl method, while Fe and Zn levels were measured using Atomic Absorption Spectrophotometry. Stability analysis was performed using Eberhart-Russell’s method and visualized with AMMI biplot. Results showed that paddy fields with rhizobium produced the highest yield, while upland without rhizobium produced the lowest. Kutilang, Vima 2, Vima 4, and Murai excelled in both productivity and nutritional stability. This study provides scientific evidence for selecting adaptive genotypes, supporting the development of mung bean cultivation focused on high yield and nutritional quality.

Kata Kunci : Kacang hijau (Vigna radiata L.), Rhizobium, Hasil biji, Kadar nutrisi, Stabilitas

  1. S2-2024-466625-abstract.pdf  
  2. S2-2024-466625-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-466625-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-466625-title.pdf