Efek Imunostimulator Ekstrak Buah Pandan Anggur (Sararanga sinuosa Hemsley) Pada Tikus Defisit Protein

PAULA NANCY LEFAAN, Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P ; Prof. Dr. Ir. Agnes Murdiati, MS; Prof. Dr. Ir. Nurliyani, MS., IPM

2024 | Disertasi | S3 Ilmu Pangan

Menjaga imunitas tubuh menjadi prioritas masyarakat dewasa ini, terutama setelah pandemi covid-19. Kerja sistem imun akan mengalami supresi dalam Kondisi tubuh yang kurang asupan gizi. Untuk menstimulasi kerja sistem imun yang lemah dibutuhkan senyawa peningkat kerja imun yang dikenal dengan istilah imunostimulator. Senyawa imunostimulator dapat ditemukan secara alami pada beberapa jenis tanaman, salah satunya adalah kelompok senyawa flavonoid. Buah Pandan Anggur (BPA) merupakan salah satu native spesies dari Papua yang karakteristik buahnya mirip dengan kelompok buah berri. Banyak penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kelompok buah berri memiliki kandungan flavonoid yang tinggi. penelitian ini merupakan penelitian fundamental yang akan mengukur kadar flavonoid pada buah BPA selama masa penyimpanan, aktivitas antioksidannya, serta menguji potensi BPA sebagai imunostimulator alami. Pengukuran kadar total flavonoid dilakukan dengan metode kolorimteri dan pengukuran aktivitas antioksidan BPA akan diuji dengna metode DPPH dan FRAP. Selanjutnya, untuk evaluasi potensi BPA sebagai imunostimulator alami, digunakan metode in-vivo dengan tikus Sprague Dawley sebagai hewan uji yang dikondisikan malnutrisi. Terdapat 6 Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi potensi imunostimulator BPA, yaitu aktivitas fagositosisi makrofag peritoneal, kadar NO makrofag peritoneal, proliferasi splenosit, kadar IL-4, kadar IFN-gamma dan kadar sIgA pada usus. 

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa selama masa penyimpanan, kadar flavonoid pada BPA mengalami peningkatan jumlah pada masa awal penyimpanan dan mencapai jumlah terbanyak pada hari ke-5, dengan kadar flavonoid mencapai 14,30?. Aktivitas antiosidan ekstrak BPA paling tinggi ada pada hari ke-5 setelah panen, dengan nilai IC-50 DPPH dan FRAP secara berturut-turut adalah 7,92 ppm dan 5,97 ppm. Hasil LCMS menunjukan terdapat 7 senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak BPA yaitu Iridin, Luteolin 7-O-alfa-D-glukosida, Undulatosida A, isorharmxnetin 3-O-neohesperidosida, Isorharmnetin 3-O-beta-D-galaktosida, likuiritin apiosida dan  kuersetin-3-ramnogentibiosida. Hasil peengujian potensi imunostimulator BPA menunjukan bahwa pemberian ekstrak BPA dengan dosesn 3,14 mg/mL mampu memberikan efek peningkatan pada kerja sistem imun tikus defisit protein. Ekstrak BPA mampu berperan sebagai imunostimulator dalam respon imun humoral melalui peningkatan produksi IL-4, dan resopon imun seluler melalui peningkatan proliferasi splenosit, kapasitas fagositosis makrofag dan kadar NO. Ekstrak BPA juga mampu meningkatkan respon imun mukosa melalui peningkatan sIgA pada tikus defisit protein. 

maintaining immunity is a priority for today's society, especially after the Covid pandemic. the works of the immune system will suppressed in the condition of the body that lacks nutrition intake. To stimulate the work of a weak immune system, immune-boosting compounds known as immunostimulators are needed. Immunostimulator compound can be found naturally in several types of plants, one of which is flavonoids. Grape Pandan Fruit is one of the native species from Papua which the fruit characteristics are similar to the berry group. many previous studies have proven that berries has a high flavonoid content. this is a fundamental reserach to find out the level of total  flavonoid of BPA ekstract during the storage time, it's antioxidant activity, and carried out the potential as natural immunostimulator. BPA total flavonoid levels was measured by the colorimetric method and the antioxidant activity was measured by DPPH and FRAP methods. furthermore, to evaluate the potential of BPA as immunostimulator, an in-vivo method was used with Sprague Dawley rats which conditioned malnutrition. there are 6 parameters used to evaluate the potential of BPA as Immunostimulator, namely phagocytosis activity of peritoneal macrophage, NO Level of peritoneal macrophage, splenocyte proliferation, IL-4 levels, IFN-gamma levels and sIgA levels in intestine.

The result show that during the storage time, the level of total flavonoid increase in the early time of storage and reaching the optimum level on the 5th day with the value 14,30?. the highest antioxidant activity was on the 5th day after harvest, with the IC-50 value for DPPH and FRAP was 7,92 ppm and 5,97 ppm, respectively. the result of LCMS showed that there were 7 flavonoid content in BPA extract namely iridium, Luteolin 7-O-alpha-D-glucoside, Undulatosside A, isorharmxnetin 3-O-neohesperidoside, Isorharmnetin 3-O-beta-D-galactoseside, liquiritin apioside and quercetin-3-ramnogentibioside. immunostimulator patential test showeed that administration with dose 3,14 mg/mL was able to increase the immune system work in protein deficit rat. BPA extract is able to act as an immunostimulator  on humoral immune response through increased production of IL-4, adn increase celluler immune response through increased splenocyte proliferation, macrophage phagocyte capacity and NO levels. BPA extract can increase the mucosal imunity by increasing the production of sIgA. 

Kata Kunci : Buah Pandan Anggur, flavonoid, antioksidan, malnutirisi, imunostimulan