Pengaruh Transformasi Digital dalam Pengembangan Pariwisata Pedesaan Indonesia yang inklusif : Studi Kasus Desa Wisata di Bali
Ancelmus Andi Pratama, Dr. Suci Lestari Yuana, S.I.P., M.I.A
2024 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis kritis dan rekomendasi terkait dampak transformasi digital terhadap pengembangan pariwisata pedesaan, dengan fokus pada studi kasus di Provinsi Bali. Berangkat dari kekhawatiran penulis terhadap pesatnya perkembangan pariwisata pedesaan akibat pengaruh digitalisasi, penelitian ini mengeksplorasi keterkaitan antara kapitalisme, komodifikasi budaya, serta ancaman terhadap pelestarian aset budaya lokal yang timbul dari peluang ekonomi baru di era digital ini. Lebih lanjut, penelitian ini juga memaknai ekspektasi global terhadap digitalisasi dalam pariwisata pedesaan terhadap fenomena kemiskinan, depopulasi, kesenjangan digital dan pemberdayaan masyarakat, namun terkendala dengan kesiapan masyarakat dan relasinya terhadap implementasi digital di pedesaan yang kerap tidak berkelanjutan, sehingga menimbulkan pertanyaan utama: bagaimana transformasi digital dapat berpengaruh secara inklusif terhadap pariwisata pedesaan di Bali? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan teori Socio-Technical System (STS) untuk memetakan kesiapan digital masyarakat, mengidentifikasi peluang dan ancaman di era digital, serta menentukan tipologi desa yang sesuai dengan karakteristik sosial masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi (mix method), yang mencakup analisis ekspektasi dan persepsi para pemangku kepentingan serta interpretasi peristiwa melalui studi kasus di desa wisata Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkritisi dan menganalisis aspek leadership, structure, dan culture masyarakat, dapat tercipta pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi sosial-teknikal desa. Temuan ini juga mengidentifikasi variabel yang perlu diperbaiki dan mendorong penerapan join-optimization untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan dalam pariwisata pedesaan.
This research aims to provide a critical analysis and recommendations regarding the impact of digital transformation on rural tourism development, with a focus on a case study in Bali Province. Stemming from the author's concern over the rapid growth of rural tourism due to digitalization, this study explores the interrelationship between capitalism, cultural commodification, and the threat to the preservation of local cultural assets arising from new economic opportunities in the digital era. Furthermore, the research interprets global expectations of digitalization in rural tourism concerning issues such as poverty, depopulation, the digital divide, and community empowerment. However, these expectations are often hindered by the readiness of communities and their relationship with digital implementation in rural areas, which tends to be unsustainable. This raises the key question: how can digital transformation inclusively impact rural tourism in Bali? To address this question, the study employs the Socio-Technical System (STS) theory to map the digital readiness of communities, identify opportunities and challenges in the digital era, and determine village typologies that align with the social characteristics of the communities. The research adopts a mixed-method approach, encompassing analysis of stakeholder expectations and perceptions as well as the interpretation of events through case studies in rural tourism villages in Bali Province. The findings suggest that by critically analyzing the aspects of leadership, structure, and culture within communities, a deeper understanding of the socio-technical conditions of the villages can be achieved. These insights help identify variables that need improvement and promote the adoption of join-optimization to achieve inclusive and sustainable digital transformation in rural tourism.
Kata Kunci : Transformasi Digital, Teori Sosial Teknis, Pariwisata Pedesaan, Pariwisata Berbasis Masyarakat, Pemberdayaan Inklusif.