Gender Differences in the Relationship between Work-Life Balance and Work Engagement in Indonesia
Galuh Novi Kusumarini, Prof. Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Manajemen
Saat ini, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangatlah penting. Indonesia menawarkan lingkungan yang unik untuk mengeksplorasi hubungan antara work-life balance dan work engagement karena latar belakang budaya yang beragam dan norma gender tradisional. Penelitian ini mengkaji hubungan antara work-life balance dan work engagement, serta dampak perbedaan gender dalam hubungan tersebut.
Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk penelitian ini. Data dikumpulkan dari 122 responden yang terdiri dari 68 laki-laki dan 54 perempuan, sebagai sampel pekerja Indonesia. Responden berpartisipasi melalui survei online menggunakan kuesioner berisi 27 item yang mengukur work-life balance dan work engagement. Item kuesioner dipastikan valid dan reliabel.
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Statistics Version 29 Windows (v29.0.1.0) digunakan untuk menguji hipotesis. Temuan menunjukkan adanya hubungan positif dua arah antara work-life balance dan work engagement. Namun, tidak terdapat dampak perbedaan gender yang signifikan dalam hubungan tersebut. Selain itu, tidak ada perbedaan gender yang signifikan baik dalam work-life balance maupun work engagement.
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa implikasi terhadap pengembangan spillover theory, conflict theory, and person-environment fit theory. Hal ini juga menawarkan kemajuan penting dalam berbagai aspek praktik bisnis. Hubungan positif antara work-life balance dan work engagement menawarkan wawasan dan rekomendasi berharga bagi para manajer organisasi dan perusahaan.
Untuk meningkatkan work engagement dan kinerja organisasi karyawan, perusahaan harus meningkatkan work-life balance karyawannya. Hal ini dapat dicapai melalui penerapan pengaturan kerja yang fleksibel, mendorong istirahat teratur dan aktivitas untuk pemulihan, memberikan inisiatif kesehatan dan dukungan kesehatan mental, serta menawarkan dukungan dan fasilitas khusus untuk orang tua yang bekerja. Baik karyawan laki-laki maupun perempuan mendapatkan manfaat dari strategi ini karena ditemukan bahwa gender tidak memiliki efek moderasi terhadap hubungan antara work-life balance dan work engagement.
Kata Kunci : Work-Life Balance, Work Engagement, Gender, Spillover Theory, Conflict Theory, Person-Environment Fit Theory