STUDI KARAKTERISTIK SIFAT KUANTITATIF F1 HASIL PERSILANGAN AYAM MERAWANG DAN AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITBANGTAN (KUB) PADA FASE STARTER

Danar Sukmajati, Prof. Ir. Dyah Maharani, S. Pt., M.P., Ph.D., IPM ; drh. Bambang Aryadi, MP., Ph.D.

2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat kuantitatif pada ayam F1 hasil persilangan antara ayam kampung Merawang jantan dan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) betina.  Materi yang digunakan adalah  Ayam hasil persilangan Ayam Merawang jantan (Sembawa dan Bangka) dan Ayam Kampung unggul Balibangtan (KUB) betina (Jatinom dan Bogor). Ayam hasil persilangan ini dikelompokan menjadi empat pola perkawinan berdasarkan perkawinan tetuanya yaitu pola perkawinan 1 merupakan persilangan ayam jantan Merawang Sembawa dengan ayam betina KUB Jatinom, pola perkawinan 2 merupakan persilangan ayam Jantan Merawang Bangka dengan ayam betina KUB Bogor, pola persilangan 3 merupakan persilangan ayam jantan Merawang Sembawa dengan ayam betina KUB Jatinom, dan pola persilangan 4 merupakan persilangan antara ayam jantan Merawang Bangka dengan ayam betina KUB Bogor. Sifat kuantitatif yang diamati antara lain bobot badan, lebar dada, panjang shank, lingkar dada dan panjang sayap. Pengambilan data sifat kuantitatif dilakukan pada ayam saat fase starter. Bobot badan diamati dari umur DOC, umur 2 minggu dan 4 minggu sedangkang parameter lain hanya pada  minggu ke, 2 dan 4. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis variansi (Anova) menggunakan  model pola searah dan dilanjutkan dengan uji duncun. Hasil  rata-rata bobot badan pada saat DOC tertinggi dicapai oleh P3, serta umur 2 dan 4 minggu dicapai oleh P2. Rata-rata tertinggi pada variabel lebar dada, panjang shank, lingkar dada dan panjang sayap baik pada umur 2 dan 4 minggu semua dicapai oleh P2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pola perkawinan pejantan ayam Merawan Bangka dengan betina KUB Jatinom  memiliki performa ukuran tubuh paling baik pada setiap parameter dibandingkan dengan pola perkawinan lain, kecuali pada saat DOC.

This study aimed to evaluate the quantitative characteristics of F1 chickens resulting from the crossbreeding of male Merawang chickens with female Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) chickens. The materials used included crossbred male Merawang chickens (Sembawa and Bangka) and female KUB chickens (Jatinom and Bogor). The crossbred chickens were divided into four mating patterns based on the parental lineage: mating pattern 1 (P1) involved crossing male Merawang Sembawa chickens with female Jatinom KUB chickens; mating pattern 2 (P2) involved crossing male Merawang Bangka chickens with female Bogor KUB chickens; mating pattern 3 (P3) involved crossing male Merawang Sembawa chickens with female Jatinom KUB chickens; and mating pattern 4 (P4) involved crossing male Merawang Bangka chickens with female Bogor KUB chickens. The observed quantitative characteristics included body weight, breast width, shank length, breast circumference, and wing length. Data were collected from chickens during the starter phase. Body weight was recorded at DOC (day-old chick), 2 weeks, and 4 weeks of age, while other parameters were measured at 2 and 4 weeks of age. The data were analyzed using one-way ANOVA, followed by Duncan’s multiple range test. The highest average body weight at DOC was observed in P3, whereas at 2 and 4 weeks of age, P2 exhibited the highest body weight. The highest averages for breast width, shank length, breast circumference, and wing length at both 2 and 4 weeks of age were also observed in P2. The study concluded that the mating pattern of male Merawang Bangka chickens with female Jatinom KUB chickens (P2) resulted in the best body size performance across all parameters, except at the DOC stage.

Kata Kunci : Ayam Merawang, Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), Sifat Kuantitatif